Kisah Pilu Hidup Pak Tarno Ditelantarkan Ibu dan Baru Diakui Saat Sukses
Pak Tarno membagikan kisah pilu kehidupan masa kecilnya yang ditelantarkan sang ibu.
Pesulap yang kerap memakai topi tinggi di setiap penampilannya ini mengaku sejak kecil tinggal bersama nenek saat sang ibu pergi setelah ayahnya meninggal dunia.
"Ayahnya meninggal, ibu bukannya anak diurus ini ditinggal dari kecil. Saya kuli apa aja. Nenek sudah tua, makan cari sendiri, kalau nggak nguli makannya daun-daunnan aja," ungkap Pak Tarno dikutip dari detikcom, Minggu (22/10).
Pak Tarno baru mendapat informasi keberadaan ibunda saat sudah menjadi artis. Ibunda Pak Tarno diketahui berada di Sumatera.
"Ketemu juga saya udah jadi artis, sudah tua. Dia ngomong-ngomong ke orang-orang Tarno anak saya. Nggak ada yang percaya," tuturnya.
"Akhirnya saya datang ke Sumatera," lanjut Pak Tarno sambil menangis.
Pada momen pertemuan dengan sang bunda setelah sekian lama, Pak Tarno mengatakan sang bunda meminta maaf kepadanya. Meski akhirnya bertemu kembali, Pak Tarno mengaku masih sakit hati ketika mengingat masa kecilnya.
"Iya ngomong gitu aja, 'Maaf ya No. Tarno kecil aku nggak urusin. Sekarang mah sudah tua'. Sekarang saya masih ngerasain sakit. Dulu saya makan daun semanggi, eceng, daun apa aja direbus, boro-boro nasi, jagung aja susah. Kuli dulu baru bisa makan, orang pada sekolah saya udah nguli, kelas satu juga nggak kebayar," cerita Pak Tarno terbata-bata.
Sampai akhirnya dia merantau ke Jakarta. Pekerjaan apa pun pernah ia lakoni, mulai dari menjadi dalang hingga jualan minyak.
"Jualan minyak belum dapat duit dari pagi sampai siang nggak laku-laku, jalanan jembatan bambu. Nggak laku-laku namanya jembatan bambu kepleset. Ya udah pulang jalan aja. Coba dagang air, 'Bu aku minta mau dagang air bayarnya kalau sudah laku'. 'Tong nggak apa-apa udah laku baru setor', laku air mah," kenang Pak Tarno.