Pemerintah Iran Klarifikasi soal Ancaman Hukuman Cambuk ke Cristiano Ronaldo

Insertlive | Insertlive
Selasa, 17 Oct 2023 18:15 WIB
Fatima Hamami dan Cristiano Ronaldo Pemerintah Iran Klarifikasi soal Ancaman Hukuman Cambuk ke Cristiano Ronaldo / Foto: Instagram @Fatemeh Hamami
Jakarta, Insertlive -

Cristiano Ronaldo belum lama ini menjadi sorotan publik terutama para pengguna media sosial.

Sorotan tersebut mencuat usai sekelompok pengacara Iran menuntut Ronaldo dihukum cambuk 99 kali.

Ronaldo terancam menerima hukuman cambuk tersebut karena dugaan melanggar aturan zina yang ada di negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Tuntutan tersebut dilayangkan karena Ronaldo telah memeluk hingga mencium kening seorang perempuan difabel bernama Fatima Hamami.

Fatima Hamami adalah seorang pelukis yang sangat mengidolakan sosok Cristiano Ronaldo sejak lama.

Fatima mengalami kelumpuhan hingga mencapai 85 persen yang membuatnya terpaksa duduk di kursi roda.

Fatima pun pernah membagikan unggahan lukisan potret wajah Ronaldo yang digambar menggunakan kaki.

Pertemuan dengan Ronaldo kemudian menjadi sebuah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Fatima.


"Pertemuan dengan Cristiano Ronaldo, terima kasih Tuhan atas harapan mimpi ini," tulis Fatima Hamami di Instagram yang dikutip pada Selasa (17/10).

Momen pertemuan Ronaldo dengan Fatima juga dibagikan melalui ungghan di akun resmi Instagram tim sepakbola Al-Nassr.

"Pelukis Iran Fatima mengunjungi markas tim (Al-Nassr) di Teheran Dan dia bertemu dengan kapten #l-Nassr, Cristiano Ronaldo Pelukis Iran Fatimah bertemu dengan Idola @Cristiano," tulis klub Al-Nassr.

Tuntutan hukuman cambuk bermula ketika Ronaldo datang ke Iran untuk bertemu dengan Persepolis di Liga Champions Asia pada 20 September 2023.

Ronaldo yang kini berusia 38 tahun sempat mendapatkan banyak hadiah dari penggemar mulai dari karpet Persia hingga lukisan.

Hadiah lukisan yang diberikan kepada Ronaldo ternyata merupakan karya dari Fatima Hamimi.

Ronaldo lantas berusaha mengapresiasi hadiah lukisan tersebut dengan menemui langsung Hamimi.

Pemain yang punya nama panggilan CR7 tersebut pun tak sungkan memeluk dan mencium kening Hamimi sebagai bentuk terima kasih.

Video Ronaldo kala memeluk Hamimi kemudian menjadi viral di media sosial.

Sayangnya, tak semua pihak merasa senang dengan aksi Ronaldo memeluk Hamimi dalam pertemuan tersebut.

Sejumlah pengacara konservatif Iran lantas melayangkan gugatan agar Ronaldo menerima hukuman cambuk karena melanggar peraturan soal zina.

Meski begitu, pemerintah Iran justru membantah kasus tersebut dan melakukan pembelaan terhadap Ronaldo.

"Kami dengan tegas menolak dikeluarkannya keputusan pengadilan terhadap atlet internasional mana pun di Iran. Ada kekhawatiran bahwa publikasi berita yang tidak berdasar tersebut dapat menutupi kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang terhadap bangsa Palestina yang tertindas," isi pernyataan resmi Kedutaan Besar Iran di Spanyol.

"Perlu dicatat bahwa Cristiano Ronaldo melakukan perjalanan ke Iran pada tanggal 18 dan 19 September untuk bermain dalam pertandingan sepakbola resmi dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat dan pihak berwenang. Pertemuannya yang tulus dan manusiawi dengan Fatima Hamami juga dipuji dan dikagumi baik oleh masyarakat maupun otoritas olahraga negara tersebut," tutup pernyataan tersebut.

(ikh/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER