Cerita Fedi Nuril Ditahan Tentara Israel Saat Salat di Masjid Al-Aqsa Palestina

Insertlive | Insertlive
Jumat, 13 Oct 2023 22:15 WIB
Fedi Nuril Cerita Fedi Nuril Ditahan Tentara Israel Saat Salat di Masjid Al-Aqsa Palestina / Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Peperangan antara Palestina dan Israel kembali pecah pada Sabtu (7/10) dan menjadi sorotan mata seluruh dunia.

Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut memberikan pernyataan resmi dan secara terang-terangan mendukung kemerdekaan Palestina.

Banyak juga figur publik yang kemudian ikut memberikan tanggapan terkait pecahnya perang antara Palestina dan Israel.

ADVERTISEMENT

Salah satu figur publik tanah air yang memberikan tanggapan adalah Fedi Nuril. Ia pun membagikan cerita soal pengalaman berkunjung ke Palestina pada 2014.

Fedi Nuril mengaku pernah ditahan oleh tentara Israel saat hendak melaksanakan salat zuhur di masjid Al-Aqsa.

"Tahun 2014, gue ke Palestina untuk syuting sebuah program Ramadan. Sewaktu gue dan salah satu kru masuk Masjidil Aqsha untuk salat zuhur dan ambil gambar," cerita Fedi Nuril dalam unggahan di Instagram yang dikutip pada Jumat (13/10).

"Gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic. Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue nggak merasa takut," sambungnya.


[Gambas:Instagram]



Bintang film Ayat-Ayat Cinta ini lantas berujar bahwa apa yang terjadi di Palestina adalah bentuk agresi militer dan perebutan wilayah secara paksa.

Fedi Nuril pun merasa bahwa agama hanya menjadi tameng bagi Israel dan negara sekutunya untuk mendapatkan wilayah Palestina.

"Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa. Tentara Israel didukung teknologi militer dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya," kata Fedi Nuril.

"Ideologi agama digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan Israel di Palestina. Sedangkan faktanya, 20% dari jumlah penduduk Palestina beragama Katolik dan Protestan, dan mereka pun menjadi korban penyerangan tentara Israel," sambungnya.

Aktor yang kini berusia 41 ini menilai bahwa Israel seolah tak pernah mengindahkan kecaman dari dunia atas penjajahan terhadap Palestina.

Fedi Nuril merasa sedih karena banyak sekali pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Palestina, tapi seolah dibiarkan oleh dunia.

"Seolah buta dan tuli dari kecaman PBB dan masyarakat internasional, negara Israel terus merangsek dan memperluas wilayahnya. Sampai akhirnya, Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2018 silam. Protes dari rakyat Arab-Palestina di Gaza dibalas dengan tembakan tentara Israel," kata Fedi Nuril.

"Gue sangat sedih melihat kejahatan pelanggaran HAM terhadap rakyat Arab-Palestina yang semakin menjadi-jadi. Rakyat Arab-Palestina tidak mendapatkan hak sipil untuk hidup di Palestina. Mereka harus menjadi penduduk Israel untuk mendapatkan akses rumah, pendidikan, dan kesehatan yang layak," sambungnya.

Akhir cerita, Fedi Nuril sangat berharap peperangan yang terjadi antara Palestina dan Israel bisa segera berakhir dengan damai.

Namun, Fedi Nuril tetap teguh pada pendirian dalam mendukung kemerdekaan negara Palestina.

"Gue berharap seluruh lapisan masyarakat dunia berhenti mempolitisasi pendudukan Israel di Palestina dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina. Ini masalah kemanusiaan," ujar Fedi Nuril.

"Gue yakin tidak ada satu pun ideologi di dunia yang membenarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap manusia lain. Tidak peduli apa agama dan keyakinan kalian, bagaimana mungkin membunuh anak-anak dianggap 'biasa saja?' Semoga saudara kita, rakyat Arab-Palestina, di Palestina selalu dalam lindunganNya. Aamiin," tutupnya.

(ikh/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER