Gaduh Food Vlogger Jujur, Rindu Sosok Pak Bondan Maknyus yang Adem

Bondan Winarno merupakan food vlogger paling ternama di dunia kuliner Indonesia.

Pria kelahiran Surabaya ini bahkan tenar dengan jargon kulinernya yang bertajuk 'Maknyus'.

Bondan sejak muda memang sudah gila menulis beragam macam artikel hingga kemudian mendalami profesi wartawan.

Sepanjang kariernya, Bondan sudah bergabung dengan berbagai macam media massa yang ada di Indonesia.

Namun, kecintaannya terhadap dunia kuliner membuat ia mulai membangun eksistensi sebagai seorang food vlogger.

Awalnya, Bondan memulai karier di dunia kuliner dengan menjadi presenter acara Bango Cita Rasa Nusantara.

Melalui program tersebut, Bonda berusaha untuk mempopulerkan masakan-masakan khas Nusantara.

Bertepatan dengan momen tersebut, Bondan lantas mulai menggunakan jargon 'Maknyus' untuk mengungkapkan rasa enak ketika mencicipi sebuah hidangan kuliner.

Meski begitu, Bondan mengaku bahwa jargon 'Maknyus' tersebut bukan trade mark miliknya.

Bondan berujar bahwa jargon 'Maknyus' tersebut dipinjamnya dari sosok penulis sekaligus budayawan bernama Umar Kayam.

Bondan mengaku tahu jargon tersebut karena kerap diucapkan Umar Kayam ketika menyantap makanan.

Siapa sangka, jargon tersebut justru semakin populer dan melekat dengan sosok Bondan ketika membawakan acara kuliner di salah satu stasiun televisi swasta.

Ada banyak cerita menarik dari Bondan Winarno sebagai sosok presenter kuliner ternama di Indonesia.

Banyak rekan yang pernah bekerja sama menyebut Bondan tak pernah mau meminta makanan gratis dan selalu membayar bon pesanan.

Bukti kecintaan Bondan terhadap masakan tradisional Indonesia juga tertuang melalui bukunya yang bertajuk Seratus Makanan Tradisional Indonesia Maknyus.

Dalam buku yang rilis pada 2013 tersebut, Bondan merangkum seratus menu kuliner Indonesia paling enak yang pernah dicoba sepanjang petualangan kulinernya.

Selain itu, Bondan juga tak pernah mau menyebut makanan 'tidak enak' selama menjadi presenter kuliner.

Bondan menilai bahwa sebuah menu makanan yang memiliki rasa kurang pas karena adanya faktor ketidaksengajaan atau pengalaman yang kurang.

Ketimbang menyebut sebuah makanan tidak enak, Bondan lebih memilih untuk menggunakan 3 kode rasa yakni maknyus, top markotop, dan sip markosip.

Tak hanya mendalami dunia kuliner, Bondan Winarno juga aktif di beragam kegiatan sosial dan kerap menerima penghargaan.

Bahkan, Bondan Winarno ternyata merupakan seorang sentanadalem Karaton Surakarta Hadiningrat dengan gelar dan nama Kanjeng Pangeran Mangkudiningrat.

Tak hanya itu, Bondan rupanya juga pernah menulis cerita yang kemudian diadaptasi menjadi film.

Film pertama yang diangkat berdasarkan tulisan Bondan Winarno adalah Tinggal Landas buat Kekasih (1984).

Film tersebut disutradarai sekaligus dibintangi Sophan Sophiaan yang beradu akting dengan Widyawati.

Film Tinggal Landas buat Kekasih ini bahkan meraih Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 1985 untuk pemeran pendukung wanita terbaik yakni Marissa Haque.

Karya tulis kedua Bondan Winarno yang kemudian diangkat menjadi film adalah Ketika Musim Semi Tiba (1986).

Bobby Sandy menjadi sutradara di film yang dibintangi oleh Paramitha Rusady dan Rico Tampatty tersebut.

Sayangnya, Bondan Winarno tutup usia pada 29 November 2017 saat berusia 67 tahun usai menjalani operasi penyakit jantung. 

Mendiang Bondan Winarno meninggalkan istri tercinta bernama Yvonne Winarno dan tiga orang anak.

Sosok Bondan akan dikenang publik sebagai bapak kuliner Indonesia yang sangat inspiratif.