Asnawi yang Disebut Dekat dengan Fuji Ngaku Bergaji Kecil & Tak Bisa Bayar Cicilan

Pesepakbola Asnawi Mangkualam Bahar tengah menjadi sorotan karena disebut-sebut memiliki hubungan spesial dengan Fuji.

Isu ini mulai berembus ketika keduanya kepergok sedang malam mingguan dan makan malam berdua di sebuah mal di Surabaya.

Tak hanya sampai di sana, Fuji juga sempat hadir dan rela terbang ke Surabaya demi menyaksikan Asnawi bertanding.

Baru-baru ini, Kapten Timnas Indonesia ini kembali menyita perhatian publik.

Bukan karena soal asmara, Asnawi kali ini jadi sorotan karena pengakuannya tentang gaji dan kondisi keuangan keluarganya.

Pria asal Makassar ini mengungkapkan hal tersebut saat menjadi bintang tamu di Podcast Sport 77 Official.

Secara blak-blakan, Asnawi mengaku bahwa ia menerima gaji dengan nominal yang sangat kecil saat awal bermain di liga Korea Selatan.

Perbandingan gajinya di Liga 1 di klub PSM Makassar pun bahkan sangat jauh berbeda dengan saat pertama kali pindah ke Ansan Greeners.

"Kalau di Indonesia 100, di Korea sekitar 30 atau 20," ungkap Asnawi mengutip dari YouTUbe pada Sabtu (16/9).

Pesepakbola Asnawi Mangkualam/ Foto: tiktok.com/beladyh_

Keputusan Asnawi hijrah ke Korea Selatan pun ternyata awalnya ditentang oleh kedua orang tuanya.

Bukan tanpa alasan, Haji Bahar ayah Asnawi mengingat kondisi keuangan mereka dan cicilan yang banyak.

Sehingga, ia pun meminta sang putra untuk tetap di Indonesia karena menerima bayaran relatif lebih besar.

"Haji Bahar tidak setuju. Gaji turun banyak, cicilan juga banyak, mau dibayar dengan apa," ucap Asnawi.

Kendati demikian, Asnawi mencoba meyakinkan ayahnya dengan melihat perkembangan dirinya menjadi pesepakbola di Korea.

"Saya bilang beri saya waktu dua tahun, kalau gaji saya tidak naik, saya akan kembali ke Indonesia. Kalau saya tidak mendapat kontrak bagus berarti harga tidak naik mulai sekarang, seterusnya saya akan kembali ke Indonesia," ungkapnya.

Ketakutan ayah sang pesepakbola pun terjadi, Asnawi mengatakan bahwa ia tak bisa membayar cicilan rumahnya tahun ini.

Ia pun akhirnya meminta penundaan dan beruntungnya pihak agen properti menyetujui dan memberikan keringan kepada pria berusia 23 tahun ini.

"Minta penundaan, saya tunda setahun. Tahun ini tidak ada pembayaran. Kalau disuruh membayar sesuai kesepakatan awal, saya tidak punya uang," bebernya.