Tak Terima Warga Bela Pulau Rempang Ditangkap, UAS: Mereka Bukan Koruptor
Polemik relokasi warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau, untuk proyek strategis nasional (PSN) Eco City kini masih berlangsung.
Bahkan 27 orang diamaknkan karena diduga terlibat bentrok antara massa dengan polisi saat melakukan unjuk rasa menolak relokasi 16 kampung di Pulau Rempang tersebut.
"Dalam penanganan insiden ini, kepolisian telah mengidentifikasi dan melakukan penangkapan beberapa orang dalam kejadian tersebut yang melakukan perusakan dan perlawanan terhadap petugas Polri. Sebanyak 14 orang dari mereka diamankan di Polda Kepri, sementara 13 orang lainnya diamankan di Polresta Barelang," jelas Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, dilansir detikSumut.
Ternyata aksi penangkapan terhadap 27 orang ini membuat Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut bersuara. Ia berharap para pengacara terbang ke Rempang untuk membantu warga di sana.
UAS juga meminta para pengacara tersebut membebaskan sejumlah warga penolak relokasi yang dituding menjadi provokator.
"Wahai pengacara pengacara berangkat kalian sekarang menolong yang sekarang sedang kena tangkap sekarang, supaya dilepaskan," kata UAS dalam unggahan instagramnya @ustadzabdulsomad_official, Kamis (14/9).
Dalam ceramahnya yang diunggah ke Instagram, UAS mengungkapkan bahwa warga yang ditangkap itu bukanlah pelaku tindak kriminal seperti koruptor.
UAS menyampaikan warga yang saat ini diamankan pihak kepolisian merupakan orang-orang yang hanya ingin mempertahankan tempat tinggal dan sumber penghasilan mereka.
"Mereka bukan pengedar narkoba, koruptor. Mereka adalah orang yang membela tanahnya, rumahnya. Macam mana kalau rumah kita, cari makan kita dirampas," ujarnya lagi.
Seperti yang diketahui, UAS merupakan tokoh agama asal Asahan, Sumatera Utara. Selain sebagai penceramah, UAS juga pernah menjadi pengajar di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau.
(nap/nap)