Komedi Adalah Puncak dari Tragedi Perjalanan Hidup Ebel Cobra
Ebel Cobra saat ini sedang menikmati setiap langkah perjalanan kariernya yang kian bersinar.
Pria kelahiran Palangkaraya ini mengaku sedang sibuk menjalani kesibukan di dunia hiburan.
Ebel Cobra sibuk melakoni akting di web series hingga melakukan persiapan untuk rilis video klip single barunya.
"Sekarang saya lagi sibuk syuting web series dan bakal rilis video klip single terbaru," ungkap Ebel Cobra di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (14/9).
Komedian bernama asli Ahmad Najmi Hidayat ini lantas kembali mengenang bagaimana kehidupan sulitnya di masa lampau.
Salah satu momen paling suram yang tak akan pernah dilupakan Ebel kala dirinya menjadi copet di salah satu acara TV yang dipandu Vincent dan Desta.
"Ya gimana bisa dilupakan ya, saya dulu pernah jadi copet di salah satu acara di TV sebelah, mana itu host-nya Vincent dan Desta lagi, saya berkedok sebagai penonton bayaran, padahal di situ target saya cuma copet," kata Ebel.
Selain itu, Ebel juga pernah nekat memukuli seorang perwira kepolisian di Polsek kawasan Jakarta agar masuk penjara demi mendapatkan makan gratis.
"Dulu pokoknya susah banget hidup saya, bahkan pernah ada di titik udah capek cari uang dari jual koran dan tisu, terus pernah saya datang ke Polsek, saya minta makan ke salah satu orang berpangkat di situ, cuman nggak bisa, terus saya ngomong 'tangkap saya'," ungkap Ebel.
"Bapak itu bilang ;saya nggak bisa ditangkap karena nggak punya kesalahan', ya udah saya tonjok bapak polisi itu, langsung tuh saya masuk jeruji selama 2 minggu, itu cuman buat makan," sambungnya.
Namun, cerita yang paling terkenang dan berdampak besar bagi kehidupan Ebel kala dirinya menjadi bahan percobaan sebagai tester obat.
Profesi sebagai tukang tester obat tersebut bahkan dilakoni Ebel Cobra selama 9 tahun.
"Iya pernah jadi tester obat atau tukang tes obat, cuman nggak tahu ya sekarang itu masih ada apa nggak, jadi obat-obat yang selama ini kita beli dan minum itu kita yang coba dulu pertama kali," kata Ebel.
"Itu kayak Marshel Widianto pernah saya ajak, jadi saya itu korlap (kordinator lapangan) dulunya, sekali ajak orang itu dapat Rp50 ribu. Waktu itu aku ikut dari 2009-2018," lanjutnya.
Tak hanya obat, Ebel Cobra juga pernah menjadi tukang coba sejumlah produk seperti alat kontrasepsi hingga deodorant.
Padahal, setahu Ebel, hal tersebut dulunya dilakukan kepada hewan dan bukan ke manusia.
"Jadi obat itu kita minum, terus kita disuntik, lihat kadar darahnya, terus cek reaksi obat selama 24 jam, itu nggak cuman obat, ada alat kontrasepsi, deodorant, sampai rokok juga ada bagian tester-nya," ujar Ebel.
"Kalau nggak salah pas tahun 1991 itu bukan manusia yang jadi tukang coba, tapi hewan," sambungnya.
Bukan tanpa sebab, Ebel nekat menerima tawaran kerja untuk menjadi tukang coba obat.
Kebutuhan finansial serta tawaran nominal yang menggiurkan membuat Ebel akhirnya nekat menerima pekerjaan tersebut meski beresiko.
"Kalau orang susah itu udah dengar uang sampai Rp700 ribu, mau meninggal juga nggak bakal takut, jadi pikiran gue waktu itu ya cuman duit," kata Ebel.
"Jadi pas 2009 itu dibayar Rp700 ribu, terus pas 2011 naik jadi Rp1,2 juta, sampai pas 2018 itu dibayar jadi Rp1,9 juta, ada juga Rp2 juta," sambungnya.
Meski begitu, pekerjaan sebagai tukang coba obat tersebut rupanya menimbulkan dampak jangka panjang yang berbahaya bagi Ebel.
Ebel mengaku kerap dibawa sang istri ke dokter karena penyakit pelupa yang akut.
"Ya gimana nggak takut, bini gue selalu bawa gue ke dokter, karena gue kadang jadi pelupa, jadi gue pernah habis dibelikan HP, tiba-tiba gue lupa tuh HP gue dimana, akhirnya bini gue jadi tahu, ternyata efeknya sampai ke sini," kata Ebel.
Perjalanan hidup yang serupa tragedi tersebut kini menjadi sebuah kisah komedi klasik yang akan selalu dikenang Ebel Cobra sepanjang hidupnya.
Kini, Ebel Cobra menikmati setiap hasil jerih payah dan masih terus berusaha untuk menuai pundi-pundi kebahagiaan.
"Kalau mau dibilang sedih tapi sekarang saya bikin jadi ketawa, ya merasa tragedi yang ada di hidup saya dulu tuh cuman cerita komedi saya aja," tutupnya.
(ikh/yoa)