Denny Cagur Bantah Tudingan Adanya Senioritas di Program Komedi
Ronal Surapradja belum lama ini menyampaikan mengejutkan mengenai dunia kerja di industri hiburan.
Ronal mengaku mendapatkan diskriminasi saat tampil di salah satu program komedi di stasiun televisi swasta.
Penyair radio berusia 46 tahun itu berujar bahwa lelucon yang disampaikannya selalu dipatahkan oleh rekan lainnya di program tersebut.
Hal itu yang dianggap Ronal menjadi alasan dirinya hanya mendapat kesempatan bermain 1 episode saja.
Siapa sangka, Ronal pun berujar bahwa ada skenario tertentu yang membuat para lakon di program tersebut tidak boleh lebih lucu dari bintang utamanya.
"Saya yang 1 episode, karena jokes (candaan) saya dimatiin terus, wah di sana kan ada persaingan, tidak boleh ada yang lebih lucu dari pemain utamanya," ungkap Ronal Surapradja dalam tayangan YouTube Ormas yang dikutip pada Senin (14/8).
Denny Cagur yang menjadi salah satu lakon utama program komedi tersebut justru memberikan pernyataan yang berbeda.
Denny yang sudah cukup lama mengisi program tersebut justru sama sekali tidak pernah merasa adanya masalah senioritas.
"Wah saya nggak tahu tuh, kalau yang saya rasakan sih, waktu kerja bareng sama teman-teman yang baru atau yang lama, saya tidak merasakan itu (adanya senioritas)," ungkap Denny Cagur di studio Transmedia, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/8).
"Kalau saya pribadi sih belum pernah ya merasakan itu, kalau orang berpikir tentang itu, saya nggak tahu tuh," sambungnya.
Denny pun merasa bahwa semua yang terjadi di lingkungan kerja tentu tergantung bagaimana pembawaan diri seseorang terhadap lingkungannya.
Komedian berusia 45 tahun ini lantas berujar bahwa yang terpenting adalah program tersebut bisa lucu secara keseluruhan acara, dan bukan hanya tentang personal tertentu saja.
"Tapi kalau saya saat ketemu sama senior atau ketemu sama anak baru, yang penting bagaimana program itu lucu, itu aja sih," kata Denny.
"Mau siapapun yang lucu, buat saya nggak masalah, karena yang penting adalah programnya nanti yang lucu, jadi orang tahu programnya, kita bekerja keras untuk program," lanjutnya.
Denny juga mengaku dulu pernah menjadi anak baru ketika pertama kali bergabung dengan program komedi tersebut. Ia pun tak merasakan sama sekali adanya senioritas dari rekan-rekan yang sudah tergabung lebih dahulu.
Pria kelahiran Bandung ini justru mawas diri dengan selalu berusaha mendekatkan diri kepada rekan-rekan yang sudah senior untuk mencairkan suasana.
"Nggak sih alhamdulillah, karena bagaimana kitanya juga, bagaimana kita menghargai senior, agar senior juga akhirnya merasa nyaman, terus kalau junior ya bagaimana kita membuka diri," kata Denny.
"Sebelum syuting saya sering banget bercanda-canda dulu, sebenarnya itu bukan nggak ada tujuan apa-apa, karena saya berpikir untuk nanti bertemu di depan kamera dan di depan set, gimana nanti mau lucu, kalau kita belum bangun chemistry," lanjutnya.
Denny pun mengungkapkan cara agar dirinya bisa tampil lucu ketika syuting program akan dimulai.
Salah satu cara tersebut adalah dengan membangun kedekatan dengan rekan-rekan lain di program tersebut.
"Makanya pas lagi briefing, pas lagi baca naskah, atau lagi nongkrong, menuju momen take, itu saya manfaatkan buat bercanda-canda, sebenarnya itu saya lagi pemanasan," ujar Denny.
"Agar nanti saat di set, mereka udah nyaman, udah nggak ada sungkan," tutupnya.
(ikh/ikh)