Raisa & Renatta Moeloek Keluhkan Kualitas Udara Buruk Jakarta

Yogi Alfian | Insertlive
Rabu, 09 Aug 2023 17:45 WIB
Raisa Andriana Raisa (Foto: Khadijah Nur/detikHealth)
Jakarta, Insertlive -

Kualitas udara di Jakarta sedang buruk belakangan ini. Raisa hingga Renatta Moeloek pun mengeluh.

Dalam Instagram Stories pribadinya, Raisa memperlihatkan kualitas udara di tempatnya berada. Kualitas udara menunjukkan tidak sehat dengan menunjukkan indeks kualitas udara, US AQI 207 di suhu 30 derajat dan kecepatan angin 7,4 km per jam.

"Another day being DENIED basic human need; clean air. Pas covid heboh penanganannya sekarang diam saja pura-pura nggak tau, denial, nggak ada solusi," curhat Raisa dalam unggahan yang dia posting pada Senin (7/8).

ADVERTISEMENT

"Kasih tau dong langkahnya apa? Memang niatnya buat bunuh kita dan anak-anak kita pelan-pelan gini?," lanjut Raisa.

Pamer Bulu Mata Lentik, Foto Chef Renatta Moeloek Auto ViralChef Renatta Moeloek / Foto: Instagram

Sedangkan Renatta Moeloek memperlihatkan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta, Selasa (8/8) mencapai angka 202. Artinya, kualitas udara di wilayah tersebut sangat tidak sehat.

"Saya yang sinus dan allergic rhinitis paket lengkap cukup rasakan sendiri dan sudah tahu tanpa cek data. Tiap ada gejala-gejala, saya cek, dan benar," cuit Renatta Moeloek dilihat dari akun Twitter pribadinya.

Sehari sebelumnya, Renatta juga mengunggah keluhan senada. Renatta Moeloek juga membandingkan bagaimana penanganan masalah udara sehat di Jakarta.

"Polusi Jakarta yang bertahun-tahun punya AQI rata-rata di atas 170 dan berstatus 'berbahaya untuk kesehatan', tapi tetap tidak ada yang bahas atau gerak," tegasnya.


"Di beberapa negara, capai AQI 150 itu sudah jadi headline berita dengan warning heboh jangan keluar rumah, tutup jendela, pakai masker dan pasang purifier," lanjut Renatta Moeloek.

Dilansir dari detikHealth, polusi di DKI Jakarta bahkan menempati peringkat pertama di dunia menurut aplikasi Nafas Indonesia. Berdasarkan catatan mereka di rata-rata Juli 2023, konsentrasi PM 2.5 ibu kota ada di angka 10 kali lipat melampaui batas anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"PM 2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran 35 kali lebih kecil dari diameter sebutir pasir. PM 2.5 sangat berbahaya karena bisa ikut terhirup saat kita bernapas dan terbawa hingga ke pembuluh darah," tulis Nafas Indonesia.

"Berdasarkan analisa data sensor nafas, rata-rata di Jakarta pada bulan Juli 2023 adalah 47 µg/m3, sedangkan anjuran paparan tahunan dari WHO adalah 5 µg/m3," tutupnya.

(yoa/yoa)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER