Profil Abdi Toisuta Anak Ketua DPRD Ambon yang Hajar Pelajar hingga Tewas

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta dari Fraksi Partai Golkar Abdi Toisuta ditetapkan sebagai tersangka

Pria 25 tahun itu menjadi tersangka atas kasus penganiayaan terhadap pelajar hingga tewas.

Abdi melakukan penganiayaan terhadap korban bernama Rafli Rahman Sie (15) pelajar SMA gegara masalah sepele.

Kejadian itu pun membuat publik penasaran dengan sosok Abdi Toisuta. Abdi memiliki nama asli Abdi Aprizal Sheehan.

Melihat akun LinkedIn, Abdi menuliskan profesinya sebagai seorang bartender, barista, dan seorang server di salah satu residence mewah di Menteng, Jakarta Pusat.

Abdi merupakan lulusan dari sebuah sekolah tinggi pariwisata di Jakarta. Ia menyelesaikan studinya pada Desember 2022.

Pada akunnya, Abdi mengaku dirinya adalah sosok yang ramah dan memiliki pengetahuan yang baik soal hospitality.

"Saya ramah, saya memiliki pengetahuan yang baik tentang hospitality khususnya dalam makanan dan minuman," tulis Abdi Toisuta.

Abdi juga mengaku pernah bekerja di sebuah kafe ternama di Ambon sebagai server. Ia juga pernah training di hotel bintang lima di Lombok sebagai housekeeping dan front office.

Selain di Ambon dan Lombok, Abdi juga bekerja di sebuah kedai kopi di Tangerang sebagai barista, kasir dan server.

Pada bagian kemampuan, Abdi mengaku dirinya adalah orang yang ramah hingga lihat dalam berkomunikasi.

"Friendly, bartending, good knowladge hospitality, dan communication," kemampuan yang dimiliki Abdi Toisuta.

Sementara itu Elly Toisuta ibunda Abdi telah muncul ke publik untuk meminta maaf atas tindakan yang dilakukan oleh anaknya.

Ketua DPRD Ambon, Elly Toisuta (tengah) melakukan permohonan maaf (Antara/tangkapan layar video)/ Foto: Ketua DPRD Ambon, Elly Toisuta (tengah) melakukan permohonan maaf (Antara/tangkapan layar video)

"Atas nama keluarga saya sampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya, dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban," kata Elly dalam unggahan Twitter milik Mazzini.

Selain itu Elly juga menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum.

"Kami turut prihatin atas apa yang terjadi, mewakili keluarga kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses perkara ini kepada aparat penegak hukum," tambahnya.