Pinkan Mambo Buka Suara Usai Anak Blak-blakan Ngaku Dilecehkan Ayah Tiri

Pinkan Mambo membantah soal tuduhan dirinya tidak melindungi putrinya, MA, yang mengklaim dilecehkan secara seksual oleh suaminya. Pinkan merasa difitnah.

"Tidak benar. Saya difitnah. Saya dirugikan. Saya ampuni orang yang saya sudah urus. Sayang, air susu dibalas air tuba," kata Pinkan Mambo, dilansir dari detikcom, Sabtu (29/7).

Pinkan Mambo membenarkan SW, pria yang masih berstatus suaminya, kini mendekam di penjara karena kasus pelecehan terhadap MA. Pinkan Mambo menegaskan membela sang anak dalam kasus ini.

"Benar (dipenjara karena kasus pelecehan terhadap MA). Tapi saya bela 1.000 persen anak saya," tegas Pinkan Mambo.

Sebelumnya, MA mengaku pernah mengalami pelecehan saat masih kecil. Mirisnya, pelecehan tersebut dilakukan oleh ayah tirinya sendiri.

Bahkan, masa-masa kelam pelecehan seksual tersebut terjadi selama 3 tahun. MA pun berujar bahwa aksi pelecehan tersebut dilakukan oleh suami kedua Pinkan.

"Kejadian ini dilakukan oleh papa tiri aku, lebih tepatnya suami kedua dari mami," cerita MA dalam tayangan YouTube Nadia Alaydrus

MA lantas berkisah bahwa pelecehan tersebut terjadi pada rentang waktu 2018 sampai 2021. Kala itu, MA masih berusia sekitar 12 atau 13 tahun.

"Kejadiannya itu terjadi mulai dari tahun 2018 sampai tahun 2021, saat itu usia aku masih 12 atau 13 tahun waktu itu," ungkap MA.

MA kemudian berkisah bagaimana pelecehan tersebut pertama kali dialaminya.

Kejadian pelecehan oleh ayah tiri itu terjadi saat MA baru saja selesai mandi.

"Itu posisinya mami aku lagi ada kerjaan di luar, di rumah itu kalau nggak salah cuma ada kakak sama adik aku," cerita MA.

"Itu aku abis mandi, keluar pakai handuk, nah waktu itu lemari aku ada di kamar mami kan, di situ aku tahunya cuma ada kakak sama adik aku, jadi nggak ada orang lagi di rumah, tapi ternyata ada suaminya mami aku, dan di situ lah kejadian," tutupnya.

Meski begitu, MA tidak secara blak-blakan menyebutkan nama suami kedua Pinkan Mambo yang telah melecehkan dirinya.