Kehidupan Dewi Yull Saat Nikah dengan Ray Sahetapy Tanpa Restu Orang Tua

Cerita perjalanan kehidupan Dewi Yull mencuri perhatian publik. Dewi berkisah soal pernikahan beda agama dengan Ray Sahetapy pada 1981.

Tentu saja, pernikahan beda agama Dewi dan Ray tersebut tak mendapatkan restu dari orang tua.

Bahkan, kerasnya hati keluarga yang tak memberikan restu juga tak kunjung mencair saat Dewi melahirkan anak pertamanya yang bernama Gizca Puteri.

Dewi pun berujar bahwa saat itu menikah muda dengan Ray saat masih berusia 21 tahun.

"Aku nikah masih muda, umur 21 tahun, Juni nikah tahun 81, kemudian Gizca lahir pada Agustus tahun 82, itu aku masih umur 21," ungkap Dewi Yull saat bincang dengan Melaney Ricardo dalam tayangan YouTube yang dikutip pada Selasa (25/7).

Momen kelahiran putri sulung ternyata sempat membuat Dewi yang kala itu masih muda jadi merasa kebingungan.

Tak mendapat restu dari orang tua, Dewi kala itu berusaha untuk berjuang hidup sendiri bersama Ray.

Dewi pun mengungkapkan bagaimana kondisinya kala memilih tak mengikuti jalan orang tua.

Dewi mengaku tinggal di rumah kontrakan yang separuh bangunannya terbuat dari bambu di kawasan Petojo Enclek, Gambir, Jakarta Pusat.

"Tiba-tiba aku melahirkan Gizca itu kan blank ya, karena memang keluarga tidak terlalu setuju saat itu (pernikahan dengan Ray Sahetapy), jadi aku betul-betul hidup sendiri, hidup di rumah kontrakan, yang separuh bambu, di Petojo Enclek," ujar Dewi Yull.

Padahal, kala itu, Dewi merupakan anak yang besar dari keluarga orang berada. Namun, ia memutuskan untuk tinggal di Jakarta bersama suami tercinta.

Dewi yang masih bergelora saat muda, merasa ingin membuktikan bahwa dirinya bisa hidup tanpa bantuan orang tua sama sekali.

"Keluarga ku itu keluarga orang berada, ayahku orang berada pada saat itu, aku punya rumah besar di Cirebon, tapi aku memilih pilihanku, kalau istilah sombongnya anak sekarang, 'Aku bertanggung jawab kepada pilihan', karena aku tidak didukung, jadi aku mau membuktikan kalau aku bisa, dengan umur segitu loh," ujar Dewi.

Beban penyanyi bernama asli Raden Adjeng Dewi Pudjijati ini juga semakin berat ketika kehilangan sang ibunda tercinta sebelum menikah dengan Ray.

Pasalnya, sang ibunda menjadi satu-satunya sosok yang memberikan Dewi restu untuk menikah dengan Ray kala itu.

Dewi pun tak pernah membayangkan ketika harus memulai kehidupan rumah tangga tanpa sama sekali memperoleh pelajaran dari keluarga terutama orang tua.

Terlebih, Dewi juga tak mendapatkan restu dari keluarga saat menikah bahkan sampai ketika melahirkan anak pertama.

"dan pada saat itu abis dari nikah, untungnya belum langsung hamil, ada jeda 6 bulan. Jadi itu menata hidupnya sambil belajar, gagap, karena ibuku juga baru meninggal, aku tuh anak yang sangat dijaga ibuku, ibu aku tuh udah kayak PM (Polisi Militer). Jadi ibuku meninggal pas Februari, aku nikah bulan Juni, beda 6 bulan aja, jadi tiba-tiba mendadak harus dewasa, hamil urus sendiri, hidup sendiri, jadi melanglang buana di Jakarta tuh tinggal di kontrakan, dari Salemba Bluntas, pindah lagi ke Petojo Enclek," ungkap Dewi.

"Padahal ibu sambung ku itu udah ajak aku tinggal di rumah dengan keluarga besar, tapi kan papaku nggak support (nikah dengan Ray), jadi aku bilang 'Nggak, aku bisa'. Jadi pas begitu melahirkan (Gizca) itu nggak ada yang nungguin," tutupnya.