Permintaan Sang Tante ke Keluarga Indra Priawan Bila Ingin Damai

Polemik Mintarsih tante Indra Priawan terkait masalah saham perusahaan taksi milik keluarga masih berlanjut.

Mintarsih yang merupakan mantan direktur utama perusahaan tersebut masih menuntut pembayaran saham dan gajinya.

Mintarsih berniat melayangkan gugatan kepada empat orang keluarganya termasuk Indra suami Nikita Willy.

Masalah tersebut tentu saja mengakibatkan hubungan Mintarsih dengan keluarga jadi rusak.

"Oh otomatis sudah terlalu lama pecah (hubungan antar keluarga). 2001, cuma waktu itu masih ada hubungan dengan pekerjaan di mana saya tetap bekerja habis itu putus," kata Mintarsih dilansir dari Detik pada Senin (17/7).

Tak hanya itu, Mintarsih pun mengaku kecewa karena ada pihak-pihak termasuk dari keluarganya sendiri yang memang berusaha memecah belah.

Mintarsih lantas berujar sempat memenangkan gugatan terkait warisan keluarga. Ia hanya menuntut hartanya dikembalikan bila kemungkinan terjadi perdamaian dalam permasalahan ini.

"Sekarang siapa yang memecahkan, siapa yang mencuri saham saya, yang jelas beberapa sudah terbukti (harta saya diambil)," kata Mintarsih.

"Masalah warisan saya gugat, saya menang. Apakah itu saya harus minta maaf atau mereka atau gimana ya? Kembalikan saja hak saya kalau mereka mau berdamai," lanjutnya.

Mintarsih juga menuding pihak-pihak yang menjadi lawannya telah berbuat curang dan rela mengeluarkan biaya besar demi merebut hartanya.

Mintarsih bahkan mengibaratkan pihak lawannya tersebut seperti perampok yang tak rela barang rampasannya hilang.

"Kelihatannya mereka sudah keluar biaya besar untuk meneror saya, itu kan biayanya besar, saya nggak tahu gimana menghitungnya. Sudah berjuang mati-matian untuk berjuang mendapatkan harta saya. Sama seperti perampok sudah susah payah merampok apakah mau mengembalikan," kata Mintarsih.

Bukan tanpa alasan Mintarsih berani buka suara terkait masalah bisnis perusahaan taksi milik keluarganya tersebut.

Mintarsih merasa akan lebih diuntungkan dalam perkara ini bila mengungkapkannya ke publik.

"Jadi sebetulnya sebagian orang menanyakan apakah nggak takut di-blow up. Saya mengatakan justru blow up itu membela nyawa saya. Takut kan? Takut malah jadi ketahuan? Iya atensi publik. Kalau pun terjadi, saya anggap itu risiko. Dari dulu kan juga nyawa saya juga terancam juga risikolah. Semoga nyawa saya selalu dilindungi supaya tidak terjadi seperti sebelum-sebelumnya," tutup Mintarsih.