Pernah Dipenjara, Ahmad Dhani Ngaku Tak Kapok Berpolitik

Pada Januari 2019, Ahmad Dhani pernah dijatuhi hukuman penjara karena melakukan ujaran kebencian terkait SARA melalui cuitannya di Twitter. Saat itu, Ahmad Dhani divonis 1,5 tahun penjara.

Cuitan Ahmad Dhani tersebut turut menyeret nama pejabat publik, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ma'ruf Amin.

Kepada Anang dalam YouTube NGOBROL ASIX, Ahmad Dhani menyebut dirinya kala itu hanya berbicara jujur sesuai isi pikirannya.

"Awalnya, saya nggak bisa bicara bohong saja. Jadi, saya mau bicara jujur, tapi, kan, jujur itu kadang menyakitkan orang lain, apalagi penguasa. Penguasa itu nggak harus pemerintah, bisa saja orang yang punya uang," kata Ahmad Dhani.

"Orang berkuasa punya uang, kan, bisa membeli hukum, seperti kata Mahfud MD, hukum itu sudah menjadi industri," lanjutnya.

Walaupun pernah menjadi 'korban' politik, Ahmad Dhani tidak kapok untuk berkecimpung di dunia politik.

Menurut Ahmad Dhani, seseorang yang pernah masuk penjara justru akan sukses berpolitik.

"Justru kalau di film-film mafia, biasanya yang masuk penjara itu yang jadi," ujarnya,

Apabila dirinya berkesempatan menjadi salah satu pejabat publik, Ahmad Dhani ingin mengupayakan pembangunan karakter bangsa atau nation and character building di Indonesia.

Ia merasa pembangunan karakter bangsa di Indonesia masih kurang terbentuk.

"Kita kan pengin mempunyai negara yang punya karakter. Sampai saat ini, menurut saya, character national building Indonesia itu belum pernah di-build, gitu," pungkasnya.

Sementara itu, Ahmad Dhani kabarnya akan maju kembali menjadi calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024 mendatang. Rencananya, ia akan mendaftarkan diri untuk daerah pemilihan Jawa Timur.