Polisi Dalami Dugaan Over Kapasitas Terkait Kasus Penonton Meninggal Saat Konser JKT48 di Semarang
Konser JKT48 yang berlangsung di Mal Tentrem, Semarang, berakhir dengan duka cita.
Salah satu penonton bernama Ahmad Arsyad Disky meninggal dunia usai berdesak-desakan saat konser berlangsung.
Konser tersebut merupakan bagian dari rangkaian tur JKT48 Summer Tour 2023.
Kepolisian Semarang lantas berusaha untuk mendalami kericuhan konser JKT48 yang menimbulkan korban jiwa ini.
Kapolsek Semarang Tegah Kompol Indra Romatika menjelaskan bahwa Indra sebelumnya ditemukan dalam kondisi pingsan di sekitar panggung konser.
Kompol Indra pun mengatakan bahwa mendiang Ahmad sempat dilarikan ke Rumah Sakit Tugurejo.
Sayangnya, nyawa mendiang Ahmad tak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
"Jadi kegiatan konser yang diadakan pihak hotel Tentrem Mall pada 11 Juli 2023, memanggil artis ibu kota yakni JKT48, dan memang benar ada salah satu pengunjung yang ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri atau pingsan, tapi setelah dicek, dibawa ke rumah sakit Tugurejo, Semarang, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Kompol Indra di Semarang, Jumat (14/7).
Kompol Indra juga memberikan penjelasan mengenai kesalahpahaman terkait masalah perizinan.
Pasalnya, pihak panitia belum mengantongi izin resmi untuk menggelar acara konser JKT48 di mal Tentrem.
"Terkait masalah perizinan mungkin ada kesalahpahaman jadi Polsek itu mengeluarkan perizinan berupa rekomendasi, baru terus diteruskan ke Polrestabes, jadi yang mengeluarkan rekomendasi itu sebetulnya adalah Polrestabes, baru masalah perizinan akan dikeluarkan oleh Polda Jateng," ujar Kompol Indra.
Di lain sisi, Bayu Eriyadi selaku paman korban menjelaskan bahwa mendiang Ahmad berangkat menonton konser JKT48 dalam kondisi sangat sehat.
Bahkan, korban disebut sempat melakukan olahraga di tempat gym sebelum berangkat ke mal Tentrem.
Selain itu, mendiang Ahmad juga merupakan atlet Kempo yang berprestasi di Semarang.
Hal tersebut yang membuat Bayu merasa harus membantah kabar burung mengenai mendiang Ahmad yang disebut punya riwayat penyakit dan jadi salah satu faktor penyebab meninggal dunia.
"Beliau memang atlet, beliau keluar dari rumah itu dalam keadaan sehat, dan nggak ada riwayat penyakit, beliau atlet kempo, dan bahkan berprestasi, jadi kita menolak ketika beliau disebut punya riwayat penyakit," kata Bayu paman korban.
Edi Sarjono ayah Ahmad juga sempat mendatangi Polrestabes Semarang untuk memberikan sejumlah keterangan terkait kematian anaknya.
Edi yang tak kuasa menahan tangis hanya bisa berharap kejadian yang sama tak terulang kembali
"Ya seharusnya ada evaluasi lagi supaya penyelenggaraannya tidak seperti itu lagi, cukup anak saya," kata Edi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Ddonny Lumbantoruan berujar bahwa hingga kini kepolisian masih terus mendalami soal adanya pelanggaran hukum terkait penyelenggaraan konser JKT48 di mal Tentrem.
Salah satu hal yang menjadi fokus penyelidikan kasus meninggalnya salah satu penonton konser JKT48 di mal Tentrem yakni terkait jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas.
"Terkait pelanggaran, jadi terkait penyelenggaraan acara ini masih belum mendapatkan izin, terus terkait jumlah pengunjung yang over kapasitas, itu masih kita dalami lebih lanjut," tutup AKBP Donny.
(ikh/ikh)