Reaksi Ridwan Kamil Usai Aliran Sesat di Ponpes Al Zaytun Dikecam UAS
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara terkait dugaan adanya aliran sesat di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu.
Setelah berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, MUI, Kemenag, tokoh ulama, hingga ormas Islam, Ridwan Kamil mengambil langkah dengan membentuk tim khusus untuk membahas dugaan aliran sesat dan ajaran menyimpang di Ponpes Al-Zaytun.
"MUI, ormas Islam, Kesbangpol sudah rapat. Kesimpulannya adalah kami membentuk tim investigasi yang akan bekerja selama tujuh hari karena harus hati-hati, berkeadilan dan tabayyun, beri ruang itu dulu," kata Ridwan Kamil, Senin (19/6), mengutip dari detikJabar.
Tim investigasi yang dibentuk akan terdiri dari anggota MUI pusat, MUI Jabar, Kemenag, kepolisian, dan kejaksaan. Tim tersebut bertugas untuk mengumpulkan data dan fakta di dalam Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu.
Ridwan Kamil selanjutnya akan mengambil tindakan hukum dan administratif apabila menemukan indikasi adanya pelanggaran di pondok pesantren tersebut.
"Nanti kita lihat hasilnya, kalau ada pelanggaran-pelanggaran secara fiqih, syariat, dan sebagainya, juga berpotensi adanya pelanggaran administrasi terhadap norma hukum, maka akan ada tindakan administratif dan hukum," paparnya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini meminta pihak Al-Zaytun untuk kooperatif selama investigasi berlangsung.
Kini, hal yang paling penting bagi Ridwan Kamil adalah menyelamatkan ribuan santri yang tengah belajar di Ponpes Al-Zaytun.
"Yang terpenting bagi kami, Pemprov harus menyelamatkan 5 ribu siswa, yang teridentifikasi berada dalam ideologi yang melanggar tatanan hukum," pungkasnya.
Langkah Ridwan Kamil ini menyusul kecaman dari Ustaz Abdul Somad (UAS) terhadap Ponpes Al-Zaytun.
Dalam video ceramahnya yang beredar, UAS bahkan meminta Panji Gumilang pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun untuk segera diamankan dan mendapat tindakan hukum.
(KHS/fik)