Suhu Tanah Suci Panas, Uztaz Guntur Salut Lihat Semangat Jamaah Haji Indonesia
Ustaz Guntur Bumi alias UGB tengah menunaikan ibadah haji sambil menjadi pembimbing bagi jamaah di Tanah Suci. Ustaz Guntur Bumi mengaku salut terhadap jamaah asal Indonesia yang begitu khusyuknya menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
"Masyaallah jamaahnya luar biasa, antusias semangatnya sampai bercucuran air mata pada waktu bermunajah kepada Allah SWT, pada waktu berdoa kepada Allah SWT antara dirinya kepada Allah SWT tidak ada batasnya. Karena sudah mencapai titik betul-betul validnya yang betul-betul menggapai raih cintanya Allah langsung di depan Ka'bah," ucap Ustaz Guntur Bumi dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pribadinya.
"Ka'bah yang biasa mungkin salat hanya melihat gambar, sekarang melihat Ka'bah yang pusatnya menyembah Allah SWT, arah menyembah Allah SWT. Dan luar biasa tangisan yang berderu-deru mengetuk pintunya langitnya Allah SWT, mengetuk pintu rahmatnya Allah SWT, mengetuk pintu rumahnya Allah SWT langsung di Masjidil Haram di depan Ka'bah. Tangisan itu tangisan cinta kepada Allah, cinta kepada kanjeng Nabi Muhammad SAW yang tidak mungkin bisa dibayar karena tangisannya betul-betul ingin tobatan nasuha, ingin diterima tobatnya oleh Allah, ingin diterima doanya oleh Allah SWT," sambungnya.
Selain itu, meski suhu di Tanah Suci mencapai 47 derajat celcius, tapi para jamaah tetap semangat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
"Padahal cuacanya 46 sampai 47 derajat celcius, suhu panasnya. Tapi tidak mengurangi semangatnya jamaah-jamaah haji yang memang memenuhi panggilan dari Allah SWT," ungkap Ustaz Guntur Bumi.
"Semoga walaupun cuaca panas, walaupun cuacanya sangat membakar kulit ya, tapi kalau sudah takdir dari Allah itu bak seperti bak air es yang menetes dari kerongkongan yang kering karena Allah sudah dalam hatinya," lanjutnya.
Suami Puput Melati itu juga mengatakan bahwa tidak semuanya yang melaksanakan ibadah Haji memenuhi panggilan dari Allah. Pasalnya, niat setiap orang berangkat ke Tanah Suci beragam.
"Ibadah haji tidak semuanya mendapatkan takdirnya untuk memenuhi panggilan dari Allah. Orang-orang tertentu, orang-orang pilihan dari Allah SWT tergantung niatnya. Ada yang memang niatnya ingin diagung-agungkan setelah darri haji, ingin dipanggil pak haji, buk haji. Ada yang betul-betul ingin ibadah menebus dosa-dosanya yang selama ini telah diperbuatnya. Ada yang beribadah haji karena memang memenuhi panggilan dari Allah SWT, ingin mencapai raihnya ridho dari ALlah SWT," pungkasnya.
(kpr/kpr)