Rigen Ungkap Momen Tak Lucu Saat Stand Up Comedy, Auto Kena Mental

Rigen saat ini menjadi salah satu komedian yang sering muncul di layar kaca.

Ucapan-ucapan spontan dan gayanya yang unik sontak membuat para penonton terbahak.

Namun siapa sangka, jebolan ajang stand up comedy ini pernah menghadapi situasi di mana para penonton tidak tertawa dengan materinya.

Rigen pun mengenang momen tersebut yang terjadi pada 2016 lalu.

"Kapan ya? Kayaknya nggak pernah haha. Pernah kayaknya 2016 deh pernah. Waktu itu acara korporat gitulah, jadi salah nyiapin materi sih sebenernya," cerita Rigen kepada InsertLive saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (16/5).

"Kirain acara anak muda, ternyata acaranya orang-orang yang lebih tua, kayak bapak-bapak, ibu-ibu, makanya pas stand up wah kurang banget deh rasanya. Lima menit kayak dua hari, panjang banget kalo nggak ada yang ketawa," sambungnya.

Rigen yang kala itu sadar materi lawakannya kurang lucu, berusaha mencari-cari materi lain dengan harapan bisa mencairkan suasana.

"Ya backup-in nya waktu itu ya minta maaf lah ke panitia apalagi sih yang kita lakukan. Kalau di panggung kayak tuker-tuker materi kayak coba materi ini deh, coba materi ini deh," ungkapnya.

"Jadi misalnya materi pertama nggak kena nih, coba materi berikutnya materi yang lain. Misalnya awalnya tema mahasiswa, wah nggak kena nih, coba bahas mengenai kehidupan saya di kampung gitu, kalo nggak kena lagi, nyoba lagi," beber Rigen.

Sayangnya, usaha Rigen kurang berhasil hingga membuat pihak panitia melontarkan perkataan yang membuat mental Rigen sedikit menurun.

"Pastilah (kena mental). Saya kan berdua tuh stand up sama David Nurbianto di 2016, nggak lucu kan, terus pas balik ke backstage, panitianya nyamperin si David," bebernya.

"Karena David tampil setelah saya, panitianya ngomong tuh ke David dan kebetulan saya lagi ada di sebelahnya. 'Bang David, nanti stand up-nya jangan lama-lama ya. Soalnya tadi yang pertama kayaknya agak gagal'. Waduh, langsung kena mental itu," kenangnya.

Rigen/ Foto: InsertLive

Namun, meski sempat terkena mental, Rigen akhirnya membuat sebuah peraturan yang mengharuskan dirinya melupakan apapun setelah jam 10 malam, baik perasaan baik ataupun buruk.

"Kepikiran lumayanlah. Tapi nggak lama-lama banget sih. Di kami itu ada rules namanya ten o' clock, jadi setiap jam 10 kami mencoba melupakan semuanya," kata Rigen.

"Jadi misal tampil keren sekalipun, itu euforianya cuma boleh diingat sampai jam 10. Itu teori dari Mo Sidik dan saya mencoba hal itu. Jadi setelah lewat jam 10, saya coba perbaiki apa yang salah," pungkasnya.