Abidzar Rela Putus Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga, Umi Pipik: Nggak Maksa

Abidzar Al Buchori beberapa waktu lalu memboyong keluarganya untuk pergi liburan ke Singapura. Ingin membahagiakan sang ibunda, Umi Pipik, Abidzar serta adiknya, Adiba Khanza patungan mengumpulkan biaya untuk berlibur ke negara tetangga itu.

Umi Pipik mengatakan jika liburan itu dilakukan untuk menyempatkan waktu berkumpul sebelum akhirnya Attaya Bilal Rizkillah, putra bungsu mendiang Ustaz Jefri Al Buchori pergi menuntut ilmu ke Pondok Pesantren.

"Iya itu seru banget. Kadang saya suka terharu sendiri. Dia itu bilang 'Mi itu si Bilal mau masuk pondok nih habis lebaran'. Kan di pondok itu pulangnya 6 bulan sekali, kita boleh nengok tapi kan 6 bulan sekali baru boleh pulang. Terus si Abi sama Adiba punya inisiatif 'Jalan-jalan yuk udah lama nih kita nggak jalan-jalan'. Terus saya bilang 'Umi lagi pas-pasan nih, lagi banyak kebutuhan', 'Udah Umi mah nggak usah pikirin, kita aja'. Mereka berdua aja tuh patungan, dari mulai pesawat, hotel, semua udah disiapin mereka. Paling uminya makannya aja," tutur Umi Pipik saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan, Kamis (11/5).

Tentunya Umi Pipik merasa bangga memiliki anak-anak yang sangat menyayangi dirinya. Terlebih Abidzar yang meski merelakan diri untuk putus sekolah demi membantu perekonomian keluarga sepeninggal Ustaz Jefri.

"Ya bangga lah. Maksudnya di usia mereka yang maksudnya Abi sampai putus sekolah. Walaupun saat itu saya sebagai masih bisa membiayai dia, bekerja keras untuk dia. Namanya orang tua kan ada nggak ada juga diada-adain buat anak kan gitu. Tapi dia yang udah lah gitu. Saat itu dia prinsipnya sekolah kita bisa nyambi gitu kan, maksudnya bisa minta paket," ungkap Umi Pipik.

Umi Pipik pun menceritakan kisah saat Abidzar masih duduk di bangku SMA. Umi Pipik menyebut ada kesamaan antara Abidzar dengan mendiang suaminya.

"Abi waktu itu kelas 2 SMA ya. Dulu saya sering dipanggil ke sekolahnya 'Umi Abidzar nggak masuk', 'Ha? Kok bisa buk, tadi cium tangan lho sama saya'. Dulu Uje pun seperti itu. Jadi Umi dulu juga sering dipanggil ke sekolah. 'Umi Jefry nggak ada', padahal cium tangan. Jadi kayak benar plek-ketiplek bapaknya," cerita Umi Pipik.

"Beda kondisi kali ya. Kalau Uje mungkin lebih ke entertainnya. Abi itu mungkin karena ngelihat kondisi Uminya banting tulang segala macam, ya udah deh saya mutusin nggak mau sekolah, terus dia mulai ke agensi segala macam," sambungnya.

Saat disinggung soal Abidzar yang saat ini menjadi tulang punggung keluarga, Umi Pipik menyebut ia tidak pernah memaksakan agar beban tersebut ditanggung oleh putra sulungnya itu.

"Saya juga nggak pernah mau membebani ya. Maksudnya ya alhamdulillah gitu rezeki ada aja. Cuman saya nggak mau itu menjadi tanggungjawab dia. Saya bilang kalau kamu dapat rezeki, kamu tabung. Karena kamu punya masa depan, kelak kamu punya tujuan nikah, beli rumah, dan segala macam, itu kamu tabung. Kalau untuk Umi ya alhamdulillah Umi masih ada, cukup untuk adik-adik kamu sekolah dan segala macam," jelas Umi Pipik.

"Tapi dia tetap gitu. Maksudnya lebih kayak tiba-tiba lampu mati, pasti Umi belum isi token ya. Ya udah dia isiin tokennya. Ya gitu lah hal-hal yang kecil-kecil di rumah itu dia bantu," pungkasnya.