Wow, Harta Rafael Alun Naik Fantastis Rp24 M dalam 8 Tahun

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan kenaikan harta Rafael Alun Trisambodo selama menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyedikan, dan Penagikan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I.

KPK menemukan bahwa selama delapan tahun sejak menjabat pada 2011, harta Rafael Alun mengalami kenaikan hingga Rp24 miliar.

Melansir CNBC Indonesia, berdasarkan statistik harta LHKPN, kekayaan Rafael Alun saat awal menjabat pada 2011 adalah Rp20,5 miliar.

Namun, delapan tahun berikutnya, kekayaan Rafael Alun meroket menjadi Rp44,8 dan bertambah lagi menjadi Rp55,65 miliar pada 2020.

"Terus berlanjut, tadi sempat saya hitung sampai 8 tahun itu meningkat sekitar Rp 24 miliar," ungkap Firli saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/4).

"Jadi ini data yang kita dapatkan di mana 2019, 2015, dan 2012 semuanya kelihatan ini saya kira sebagai informasi tambahan," imbuhnya.

KPK juga menduga Rafael Alun menjalankan usaha dalam bidang jasa konsultasi pembukuan dan perpajakan, seperti PT AME atau Artha Mega Ekadhana.

Klien PT AME biasanya adalah wajib pajak yang memiliki permasalahan terkait kewajiban pelaporan pembukuan perpajakan melalui Dirjen Pajak.

"Setiap kali wajib pajak mengalami kendala dan permasalahan dalam proses penyelesaian pajaknya, RAT diduga aktif merekomendasikan PT AME," pungkasnya.

Tim penyidik KPK juga menemukan aliran dana gratifikasi kepada Rafael Alun melalui PT AME sebesar 90 ribu USD atau sekitar Rp1,3 miliar.

Hingga saat ini, KPK masih menelusuri dan mendalami aliran dana lainnya yang diterima Rafael Alun.