Joane Win Harumkan Nama Indonesia Lewat Monolog Bertema Kekerasan Seksual

Joana Win berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional berkat rangkaian tur Monologue Night Regina Art yang bertajuk Cotton Candy yang digelar di Indonesian Cultural Center Chicago, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Meri Binsar Simorangkir, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Chicago mengabarkan kabar bahagia tersebut dalam keterangan media yang diterima Insertlive.com.
"Kami mengapresiasi pementasan monolog Cotton Candy yang dilakukan Joane Win dalam rangkaian tur Indonesia Monologue Night Art. Karena bagi kami pementasan ini sebagai sarana diplomasi yang baik dalam rangka mengangkat nama dan kesenian Indonesia di mata dunia internasional terlebih temanya adalah menekan kekerasan seksual pada perempuan," ungkap Meri Binsar Simorangkir.
Sementara itu, Alicia Katrina Hartono selaku generasi keempat Group Djarum yang saat ini tengah meneruskan pendidikannya di Manufacturing and Design Engineering di Chicago mengaku bangga atas pementasan yang dilakukan oleh Joane Win untuk mengenalkan seni dan budaya khas Indonesia.
"Ini kali pertama saya menonton monolog yang sangat intens, tema yang diangkat Cotton Candy juga sangat penting mengenai korban kekerasan seksual. Cara Joane Win dalam mengeksplorasi panggung saat menyampaikan cerita juga sangat efektif. Sebagai orang Indonesia saya ikut bangga," jelas Alicia Katrina.
Michelle Tedja selaku Vice Presiden for Permias Chicago turut mengapresiasi pementasan teater Cotton Candy yang dilakukan oleh Joane Win. Pasalnya, menurut Michelle Tedja, Joane Win berhasil mengekspresikan wajah Indonesia di mata Internasional.
"Pesan dan pelajaran yang disampaikan di monolog Cotton Candy sangat kuat, sangat ekspresif. Di Indonesia sering dengar banyak cerita tentang peristiwa kerusuhan saat itu, saya takut, dan mungkin tadi saat menonton saya jadi teringat lagi cerita-cerita itu jadi saya sempat menangis dan pergi keluar untuk menenangkan diri. Saya sangat suka dengan akting Joane Win. Harapan saya dengan pementasan ini, Indonesia bisa dikenal masyarakat Amerika dan mereka jadi ingin ke Indonesia untuk merasakan keramahtamahan masyarakat yang digambarkan dalam pementasan itu," tuturnya.
Joane Win bersama Regina Art mengatakan pementasan ini sebagai upaya mereka yang hendak menyuarakan aspirasi para korban kekerasan seksual melalui karya seni.
"Karena kalau dari catatan Komnas Perempuan, di tahun 2022 kemarin kekerasan terus meningkat bahkan sudah mencapai 457.895 kasus. Sehingga dengan pementasan ini, kita ingin masyarakat dunia peduli bahwa para penyintas masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam mendapatkan keadilan dan pemulihan," terang Joane Win.
(kpr/kpr)
Little Rebels Cinema Club Film Karya Anak Bangsa Masuk Nominasi Festival Berlin
Selasa, 11 Feb 2025 20:42 WIB
3 Film Karya Anak Bangsa yang Bakal Tayang di Layar Lebar Internasional
Kamis, 09 Jan 2025 16:20 WIB
Melawan Produk Luar Negeri, CMI Bantu UMKM Lokal Untuk Go Internasional
Kamis, 29 Feb 2024 21:20 WIBTERKAIT