Cerita Kiky Saputri soal Mertua Sakit Flu Malah Didiagnosis Stroke Telinga

Insertlive | Insertlive
Rabu, 08 Mar 2023 21:45 WIB
Kiky Saputri dan M Khairi Foto: instagram.com/kikysaputrii
Jakarta, Insertlive -

Kiky Saputri belum lama ini menanggapi cuitan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih berobat di rumah sakit luar negeri.

Melalui akun Twitter resmi, Jokowi berujar bahwa banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri berimbas pada penurunan devisa negara.

"Hampir 2 juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll," tulis Jokowi, Senin (6/3).

ADVERTISEMENT

"Gara-gara ini, kita kehilangan devisa Rp165 triliun karena modal keluar," lanjutnya.

Cuitan tersebut kemudian mendapatkan balasan dari Kiky Saputri yang membandingkan kualitas rumah sakit di Indonesia dan di luar negeri berdasarkan pengalamannya.

Kiky Saputri menceritakan bahwa saat berobat di rumah sakit di Indonesia, mertuanya mendapatkan diagnosis stroke telinga ketika pendengarannya terganggu.

Kondisi pendengaran sang mertua kemudian kian memburuk setelah mendapatkan penanganan.

Namun, setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit di Singapura, mertua Kiky Saputri justru didiagnosis flu, bukan stroke.


"Mertua saya didiagnosis stroke kuping karena tiba-tiba pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya," tulis Kiky Saputri.

"Akhirnya ke RS Singapura dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga dan sekarang sudah sembuh. Kocak kan?," sambungnya.

Cuitan Kiky Saputri tersebut kemudian mengundang komentar dari warganet.

Salah satunya adalah akun @ferdiriva yang meluruskan bahwa stroke telinga itu memang ada.

"Gak kocak juga, Ki. Emang ada kok stroke telinga. Cuma 2nd opinion kan hak pasien ya. Silakan saja kalau mau ke dokter lain. Yang berobat ke Singapura hasilnya kurang baik dan akhirnya berobat ke Indonesia juga ada kok," tulis akun @ferdiriva.

Akun tersebut juga menyertakan jurnal dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorder yang menyebutkan salah satu penyebab pendengaran terganggu adalah masalah saraf.

Warganet lainnya juga mengutarakan pendapatnya tentang stroke telinga atau sudden deafness (tuli mendadak).

"Ini sih bukan lebih ke stroke telinga, mungkin kenapa dokter di Singapura ketawa karena tidak ada stroke telinga, dan penyebutannya bukan itu. Penyakitnya ada tapi bukan stroke telinga," tulis @yosu***.

"Terpantau belum ada balasan dari @kikysaputrii, padahal stroke telinga supaya lebih mudah dijelasin dan dimengerti pasien dan keluarga. Kalau dibilang sudden deafness/SSNHL jadi susah dimengeri masyarakat awam," tulis @Bob***.

(KHS/KHS)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER