Arumi Bachsin Ungkap Rasanya Jadi Istri Wakil Gubernur Jawa Timur
Arumi Bachsin sudah menyandang status sebagai istri Emil Dardak sejak 2013.
Pernikahan Arumi dan Emil tersebut dikaruniai dua orang anak bernama Lakeisha Ariestia Dardak dan Alkeinan Mahsyir Putro Dardak.
Arumi lantas membagikan kisah bagaimana rasanya menjadi istri Wakil Gubernur Jawa Timur.
Arumi mengaku mau tak mau harus paham dengan birokrasi pemerintahan ketika menjadi istri seorang pejabat.
Artis berusia 29 tahun ini juga wajib mengikuti serangkaian agenda formal yang cukup melelahkan.
"Nah, susahnya itu di dunia birokrasinya justru. Kalau di birokrasi itu yang pejabat itu, kan, bapaknya, tapi akhirnya istrinya juga punya tugas juga dan harus banyak bantu juga," ungkap Arumi dalam tayangan Brownis yang dikutip dari YouTube Trans TV pada Senin (6/3).
"Jadi capeknya itu di birokrasi, harus diam ya. Kadang-kadang kalau sama masyarakatnya langsung malah masyarakat lihat aku nggak terlalu 'ibu' gitu," sambungnya.
Arumi pun cerita soal pengawalan yang didapatkannya karena menjadi istri seorang pejabat.
Ternyata, Arumi mengaku kerap meminta pengawalnya untuk tidak terlalu ketat dan memberikan sedikit ruang privasi.
"Dulu ketat protokolernya, sekarang bisa dibisikin gitu. Jadi suka bilang, 'Enggak usah digitu-gituin, lah.' Jadi nyantai," ujar Arumi.
Meski termasuk orang yang santai, Arumi berujar masih tetap membutuhkan pengawalan dari pihak keamanan pribadi.
Arumi masih menggunakan jasa pengawalan ketika menghadiri acara kunjungan.
"Bergantung situasinya, kalau jadwalnya kunjungan dan lain-lain memang penting ada protokol kalau enggak nanti chaos. Tapi kalau misalkan acara biasa, merekanya juga bisa senang-senang bareng malah," ungkap Arumi.
Selain itu, Arumi juga cerita mengenai pengalaman bertemu langsung dengan masyarakat ketika melakukan kunjungan politik.
Arumi pun berujar bahwa dirinya juga harus belajar dan mengerti dunia sosial-politik agar tidak kagok ketika menemani sang suami.
"Masyarakat itu pada intinya terbuka banget, kalau misalkan kita pembawaannya nggak berjarak, mereka bakalan langsung mencair, sih, jadi enggak terlalu effort yang gimana banget," ungkap Arumi.
"Di dunia itu tuh aku belajar dari nol, aku banyak nggak ngertinya, pada diam-diaman. Kalau di Jawa Timur aku jadi ketua gerak tim PKK itu juga belajarnya banyak banget, harus ngurusin stunting-nya, ngurusin banyak pekarangannya harus lestari. Jadi belajar banyak banget dari awal, soalnya dulu nya kan nggak tahu," ungkap Arumi.
(ikh/fik)