Doyan Makan Sambal Terasi, Agnez Mo Sampai Bawa Ulekan di Amerika

Agnez Mo menjadi salah satu penyanyi Indonesia yang sukses berkarier di industri musik dunia.

Agnez bahkan sudah merilis sejumlah lagu dan berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi ternama dunia seperti Timbaland hingga Chris Brown.

Pada sebuah kesempatan, Agnez lantas cerita bagaimana kehidupannya usai menetap di Amerika Serikat.

Sebelumnya, Agnez mengaku memilih pulang-pergi dari Indonesia ke Amerika Serikat.

Namun, seiring perkembangan karier, Agnez akhirnya memutuskan menetap lebih lama di AS.

"Iya, cuma kita bolak-balik sih, tinggalnya sendiri mulai dari 2016 lah, kalau sebelumnya itu memang bolak-balik, 2 atau 3 bulan sekali, tapi kalau yang ini tinggal jauh lebih lama di sana," kata Agnez Mo dalam tayangan video yang beredar di media sosial, dikutip pada Jumat (17/2).

Pelantun lagu Overdose ini lantas memilih menetap di kota Los Angeles. Bukan tanpa alasan, Agnez merasa LA kota yang mirip dengan Jakarta.

"Di LA (Los Angeles), kayak Jakartalah, karena menyesuaikannya lebih enak, buat aku, udahlah, kita anak Jakarta, yang banyak polusi sama keringetan-keringetan, kita carinya kota yang sama aja," kata Agnez Mo.

Agnez sempat ditanya perihal rasa betah tinggal di negeri Paman Sam. Ia pun berujar bahwa perasaannya antara senang dan tidak senang ketika tinggal di luar negeri.

Di satu sisi, Agnez merasa senang karena bisa berkarier sebagai penyanyi di AS. Namun, di sisi lain, Agnez merasa sedih karena harus terpisah jauh dari keluarga.

"Senang dan nggak (tinggal di Amerika), senangnya ada di kerjaan yang seperti itu (entertainment), tidak senangnya, ya, tentu saja, biar bagaimana jauh dari keluarga gitu, kan," ujar Agnez Mo.

Tak hanya itu, Agnez Mo juga merasa kerap merindukan masakan-masakan Indonesia terutama sambal terasi dan sayur asem.

Bahkan, Agnez Mo sampai membawa bekal ulekan agar bisa membuat sambal terasi sendiri di AS.

"Udah gitu jauh dari sambal terasi, jauh dari sayur asem, dan kita mau gimana carinya di sana, kan," kata Agnez Mo.

"Sampai akhirnya saya harus bawa cobekan, buat sambal terasi sendiri di sana," tutupnya.