Alami KDRT dan Kekerasan Seksual, Sarah Takut Ketemu Rizal Djibran

Sarah mengaku telah menjadi korban KDRT dan kekerasan seksual yang suaminya, Rizal Djibran lakukan. Sarah melaporkan Rizal Djibran ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan KDRT dan kekerasan seksual.

Hingga saat ini mereka belum menjalin komunikasi sejak Sarah melayangkan laporan kasus dugaan KDRT dan kekerasan seksual. Sarah mengaku dirinya sengaja menutup jalur komunikasi antara dirinya dengan Rizal Djibran.

Sarah mengaku dirinya merasa trauma atas sikap suaminya.

"Sebenarnya dia mencoba komunikasi sama saya, tapi saya takut," ungkap Sarah, istri Rizal Djibran saat ditemui di Trans TV, Kamis (16/2).

Sarah mengatakan dirinya tidak hanya mendapatkan kekerasan secara verbal, fisik, maupun kekerasan seksual. Namun, ada satu hal yang tak dapat dijelaskan oleh Sarah.

"Selain verbal dan fisik, ada kekerasan yang tidak bisa dijelaskan karena terlalu sensitif yang membuat mental saya kena," tuturnya.

Sarah mengatakan ia takut untuk keluar rumah seorang diri. Maka dari itu Sarah terus didampingi kuasa hukumnya, Tris Harijanto.

"Agak takut kalau keluar sendiri," ujarnya.

Sarah mengaku dirinya merasa bersyukur dapat berpisah degan Rizal Djibran. Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukumnya, Tris Harijanto.

"Klien saya juga berpikir mungkin ini jalan yang terbaik. Dia juga bersyukur bisa berpisah (dengan Rizal Djibran)," ucap Tris Harijanto.

Saat disinggung soal perkembangan sidang perceraian Sarah dan Rizal Djibran, Tris Harijanto mengatakan dalam waktu dekat sudah masuk pada kesimpulan.

"Kalau untuk proses gugatan talak si R ini sudah masuk ke pokok perkara, dari awal, kan, mediasi gagal, dan akhirnya deadlock, kemarin itu sudah di agenda pembuktian dan saksi-saksi, minggu depan sudah masuk ke kesimpulan," jelasnya.

Terkait kasus KDRT dan kekerasan seksual yang dilaporkan Sarah ke Polda Metro Jaya, Tris Harijanto berharap Rizal Djibran dapat mempertanggungjawabkan kesalahannya.

"Tentunya, apa yang jadi perlakuan-perlakuan pihak sama, harus dipertanggungjawabkan di depan hukum," pungkasnya.