Bunda Corla Pulang ke Jerman Hari Ini, Farhat Abbas Berupaya Mencegah

Bunda Corla hari ini telah kembali ke Jerman, negara dimana dirinya tinggal dan bekerja. Namun, Farhat Abbas justru meminta pihak kepolisian untuk mencegah kepergian Bunda Corla ke Jerman.

"Kita minta agar Mang Cor (Bunda Corla) ini segera dicegah untuk ke luar negeri, dicekal (cegah)," ujar Farhat Abbas saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Hal itu dilakukan Farhat Abbas lantaran ia merasa khawatir proses hukum terhadap Bunda Corla yang dilaporkannya akan sulit dijalankan lantaran ia berada di luar negeri.

"Karena ini urusan pornografi, kami minta kepada pihak kepolisian untuk mempercepat, kalau perlu dia jangan lolos ke luar negeri karena kalau lolos kita perlu waktu lama," jelasnya.

Mantan suami Nia Daniaty itu menduga kepulangan Bunda Corla ke Jerman lantaran ia ingin terlepas dari kasus hukum yang dilaporkannya di Polres Metro Jakarta Selatan. Farhat Abbas khawatir nantinya Bunda Corla akan pindah warga negara saat berada di Jerman.

"Dia pasti akan kabur. Kalau benar ngapain kabur. Dia harus bertanggung jawab, kalau perlu batalkan tiketnya, lalu selesaikan persoalan hukum di sini," tutur Farhat Abbas.

"Kita khawatirkan nanti di sana pindah warga negara," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Farhat Abbas telah melaporkan Bunda Corla ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan melanggar UU ITE dan Pornografi.

"Kita laporkan Mamang Corla. Kita bukan persoalkan kelaminnya, yang kita persoalkan kamu terkenal memiliki media sosial, di situ kamu teriak-teriak yang diikuti oleh orang-orang dengan kalimat k****l, m***k. Kalimat yang tidak sesuai dengan pancasila, tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia, melanggar hukum Indonesia, melanggar norma sosial," ucap Farhat Abbas saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Sebelumnya, Farhat Abbas juga telah melayangkan somasi kepada Bunda Corla. Namun somasi tersebut tak diindahkan oleh Bunda Corla.

"Kita sudah somasi, kamu minta maaf, mengubah perilaku, mengatakan itu suatu kekeliruan. Mungkin kita tidak akan membuat laporan seperti ini. Tapi kita dianggap cerewet, kurang urusan dan sebagainya. Ini peran kita sebagai warga negara yang punya kepedulian terhadap perkembangan anak yang tercoreng norma sosial. Awalnya saya kira akan ditanggapi tapi malah ngejek-ngejek," pungkasnya.