Keluhan Istri Aji Yusman Sebelum Anak Meninggal Dalam Kandungan

Aji Yusman membagikan kisah duka karena kehilangan calon anak keempat usai sang istri mengalami keguguran.

Bukan tanpa sebab, keterbatasan biaya membuat penanganan kehamilan istri Aji jadi terkendala.

Aji pun mengakui bahwa kondisi finansial keluarganya saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.

"Eh sebenarnya balik lagi, kita sudah kehabisan kemampuan, dan situasi ini di luar kendali kita saat ini, yang seharusnya bisa dilakukan tindakan lebih awal, karena keterbatasan kita akhirnya semua jadi serba telat," ungkap Aji Yusman kepada Insertlive pada Senin (16/1).

Selain itu, kondisi istri Aji yang mengalami eklamsia juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadi keguguran tersebut.

Aji pun menjelaskan bahwa kondisi eklamsia tersebut ternyata sudah mulai muncul sejak kehamilan anak ketiga.

Seperti diketahui, Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan.

Sayangnya, Aji dan istri justru tidak mendapatkan wejangan apa-apa dari dokter yang menangani sebelumnya.

Wejangan yang dimaksud Aji itu terkait larangan terhadap istri untuk hamil kembali karena kondisi eklamsia.

"Eklamsia itu udah ada gejalanya sejak proses lahiran si Akiya anak nomor tiga, udah ada tanda-tanda memang tekanan darahnya tinggi, tapi kita nggak dapat catatan dari dokter sebelumnya bahwa dengan kondisi kesehatan istri itu seharusnya nggak boleh hamil lagi. Akhirnya di kehamilan yang terakhir ini membuat kondisi kesehatan jadi menurun, jadi itu juga faktor ketidaktahuan kita, dan kita memang nggak diberitahu sama dokter yang sebelumnya," ungkap Aji.

Sementara itu, Aji dan istri baru tahu bahwa janin calon anak mereka ternyata sudah tidak bernyawa setelah usia kandungan memasuki 6-7 bulan.

Bahkan, dokter juga memperkirakan bahwa janin di kandungan istri Aji itu sudah tidak bernyawa selama 3-4 hari.

"Kita baru tahu bahwa anak kita itu sudah nggak ada saat usia kandungan 6 mau menuju 7 bulan. Dan perkiraan dokter itu ini sudah tidak ada sejak 3-4 hari yang lalu janin sudah tidak bernyawa, jadi pas mau dimakamin itu kita memang tidak tahu tanggal pastinya janin ini sudah tidak bernyawa," ujar Aji.

Selain itu, Aji juga menjelaskan sejumlah keluhan yang dialami sang istri saat mengalami keguguran akibat eklamsia.

Salah satu keluhan istri Aji tersebut yakni pusing hingga mengalami kontraksi palsu.

"Jadi keluhan istri itu ya tekanan darah tinggi, kepala sering sakit, mood yang berubah dengan sangat signifikan, terus ada gejala kontraksi palsu, nah kalau masalah kontraksi palsu itu memang sering dialami istri sejak kehamilan yang sebelumnya," kata Aji.

Kondisi fisik serta mental istri Aji saat ini juga disebut sedang menurun usai mengalami keguguran tersebut.

"Kondisi istri saat ini yang pasti drop (terpuruk), karena hal itu juga kondisi fisik juga ikut drop, terus badan lemas itu pasti karena janin harus dikeluarkan, masih sering pusing tapi nggak sering kayak dulu," tutupnya.