INSERTLIVE I-TALK

Kisah Haru di Balik Konten 'Ibu-ibu' Kocak Agung Karmalogy

Insertlive | Insertlive
Minggu, 08 Jan 2023 09:40 WIB
Agung Karmalogy Kisah Haru di Balik Konten 'Emak-emak' Kocak Agung Karmalogy / Foto: instagram.com/karmalogy
Jakarta, Insertlive -

Agung Karmalogy merupakan salah satu content creator populer di media sosial.

Memiliki 1,5 juta pengikut TikTok, Agung terkenal dengan suguhan konten kocak yang melekat dengan kehidupan ibu-ibu.

Ternyata, ada kisah haru yang menginspirasi Agung Karmalogy dalam menciptakan konten yang menggelakkan tawa.

ADVERTISEMENT

Agung Karmalogy memutuskan untuk menjadi content creator TikTok setelah kehilangan seorang sahabat yang mengakhiri hidupnya karena stres di tengah pandemi.

IKUTI QUIZ

Kala itu, Agung sangat terpukul sekaligus menyadari bahwa banyak orang yang mengemban beban hidup, tetapi sulit untuk membagikan keluh kesah mereka kepada orang terdekat.

Agung Karmalogy lantas memutuskan untuk memberikan hiburan kepada banyak orang melalui konten jenakanya.

"Aku pengin hidupku ini bermanfaat untuk orang banyak, aku mau jadi penghibur, jadi teman juga untuk orang-orang yang emang nggak bisa ungkapin masalah hidupnya, di situlah aku mulai bikin konten," kata Agung Karmalogy dalam program InsertLive, iTalk.

Menurut Agung, pihak yang paling berisiko mengalami stres dan kesepian adalah ibu-ibu rumah tangga. Oleh karena itu, ia seringkali membuat konten yang relevan dengan ibu-ibu.


Tak disangka, banyak pengguna media sosial yang berstatus sebagai ibu-ibu akhirnya menjadikan Agung sebagai teman berbagi keluh kesah mereka.

"Seiring aku melakukan konten hiburan, konten aku tuh banyak banyak banget yang relate ya sama ibu-ibu. Nah, akhirnya banyak yang DM (direct messages) banyak personal cerita," ujarnya.

"Banyak banget baca curhatan yang memang mereka merasa kesepian banget, mereka ada keinginan untuk menyudahi hidupnya dan banyak lagu problema-problema lainnya," imbuhnya.

[Gambas:Instagram]



Selain itu, hal yang membuat Agung memiliki tenggang rasa kepada ibu-ibu adalah karena sosok sang ibunda yang membesarkan dirinya seorang diri.

Agung menjadi saksi besarnya perjuangan sang ibu banting tulang untuk membesarkannya.

"Kenapa aku punya empati besar sama figur bunda-bunda? Karena aku kebetulan dibesarkan sama mama aku doang dari umur 5 tahun. Mama dan papa aku cerai, aku inget mama, ingat banget perjuangan mama aku kayak gimana,"

"Aku pernah sama mamaku tinggal di kos-kosan, makan mie instan itu siangnya bumbunya sengaja setengah doang, malamnya makan nasi sama kuahnya, jadi aku bisa lebih relate sama bunda-bunda ini," pungkasnya.

(KHS/KHS)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER