Bobby-Kahiyang Dikritik Netizen soal Pola Asuh Al Nahyan, Ini Kata Psikolog

Pasangan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution mendapatkan kritik dari warganet hanya karena sang putra, Panembahan Al Nahyan tampil berbeda saat pernikahan Kaesang dan Erina Gudono.

Selama acara pernikahan sang paman, Al Nahyan tidak mengenakan pakaian adat seperti anggota keluarga lainnya.

Cucu keempat Presiden Joko Widodo itu justru tampil kasual dengan mengunakan kemeja, kaus, bahkan kaus kutang.

Al Nahyan saat Pernikahan Kaesang dan Erina/ Foto: Tim Media Pernikahan Kaesang-Erina

Al Nahyan sontak menyita atensi publik karena penampilannya kala itu dan aksi-aksi gemasnya selama acara pernikahan Kaesang dan Erina.

Selain itu, Bobby dan Kahiyang juga mendapatkan kritik dari warganet yang menyinggung soal pola asuh mereka terhadap Al Nahyan.

"Maaf Om Bob, anakmu kurang dididik ya om Bobb? Masih kecil loh harusnya bisa diatur dianya. Kasihan Mas Kaesang, acaranya sakral ini dan hanya sekali loh. Kenapa nggak diawasi anakmu itu sama ART atau siapa gitu. Sekali lagi maaf ya Om Bob," tulis seorang warganet melalui Twitter.

Melihat komentar tersebut, Bobby tidak mau ambil pusing dan hanya memberikan respons santai.

"Ya dimaafi kok," balas Bobby. 

Lantas, seperti apa pola asuh yang baik terhadap anak aktif menurut psikolog?

Psikolog Anak Sani Budiantini memaparkan bahwa pola asuh yang baik untuk anak yang cenderung aktif adalah dengan mengarahkannya menjadi sifat yang membangun.

"Anak yang aktif biasanya mereka senang mengeksplor, tidak suka berdiam diri, suka mencoba hal baru," kata Sani Budiantini kepada tim Insert Investigasi.

"Parenting style yang baik adalah bagaimana membuat anak yang aktif atau superaktif menjadi konstruktif, misalnya kalau anak main lego dilempar-lempar, ajarin untuk menyusun lego menjadi bentuk tertentu," jelasnya.

Potret Kocak Nahyan di Pernikahan Kaesang dan Erina/ Foto: Instagram: @bobbynst

Sani Budiantini juga berujar bahwa anak aktif dan superaktif umumnya merupakan sifat turunan dari orang tua mereka.

Orang tua yang aktif memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mempunyai anak aktif atau superaktif.

"Biasanya anak aktif dan superaktif itu diturunkan dari orang tua yang aktif," pungkasnya.