Fakta Isu Kristenisasi di Daerah Cianjur

InsertLive | Insertlive
Selasa, 06 Dec 2022 22:25 WIB
Basarnas melakukan pencarian korban gempa M 5,6 Cianjur dilakukan berpacu dengan waktu. Foto: Basarnas
Jakarta, Insertlive -

Belakangan ramai beredar kabar soal adanya kristenisasi yang terjadi di Kampung Palalangon, Cianjur, Jawa Barat.

Melalui kabar yang beredar, 100 persen penduduk di Kampung Palalangon, Cianjur, Jawa Barat sudah pindah agama menjadi Kristen.

Narasi soal isu kristenisasi itu pertama kali dibagikan oleh akun Facebook bernama Bahar Saeed yang disertai sebuah video.

ADVERTISEMENT

Akun Facebook tersebut juga mengatakan bahwa kebaktian umum di daerah tersebut diisi oleh beragam kaum hawa yang memakai hijab.

Selain itu, Bahar Saeed menjelaskan bahwa daerah Cideres Majalengka, Cigugur Kuningan, dan Cikembar Sukabumi.

Adapun narasi yang disebarkan seperti ini:

"Gencarnya kristenisasi...Naudzubillahi min dzalik...Kampung Palalangon Cianjur daerah kristen 100%, kebaktian kaum hawanya memakai jilbab. JAGA ANAK CUCU KITA SEDINI MUNGKIN. Hampir 100% Penduduknya Pindah Agama Menjadi Kristen," kata akun tersebut.

"Di daerah Ciranjang Cianjur, desa Panyawangan sekarang hampir 100% penduduknya pindah agama menjadi kristen.Itu salah satu daerah yg berhasil dikristenkan selain Cideres Majalengka, Cigugur Kuningan, Cikembar Sukabumi. Saat ini misionaris fokus menggarap daerah miskin di Cianjur Selatan, Garut Selatan. Banten Selatan," sambungnya.


Unggahan Bahar Saeed yang menyebut adanya isu kristenisasi di Cianjur.Unggahan Bahar Saeed yang menyebut adanya isu kristenisasi di Cianjur./ Foto: Facebook/BaharSaeed

Namun, nyatanya unggahan tersebut adalah hoaks semata.

Video yang dibagikan dalam akun tersebut merupakan jemaat para penganut Kristen Ortodoks pada 2014 silam dan tak berkaitan dengan Cianjur maupun kristenisasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih jauh terkait isu kristenisasi ini.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER