Ini Sosok yang Pegang Leher Brigadir Yosua Sebelum Ditembak Bharada Eliezer
Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf kembali dilaksanakan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Rabu (30/11).
Kali ini, Bharada Richard Eliezer (Bharada E) memberikan kesaksian dalam persidangan tersebut.
Richard menceritakan detik-detik sebelum peristiwa penembakan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat dilakukan di rumah dinas Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Bharada E menyebut mantan atasannya itu sempat membeberkan rencana pembunuhan Yosua kepadanya.
Richard disuruh pergi ke rumah dinas Ferdy Sambo bersama Yosua, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi lebih dulu masuk ke dalam rumah dinas Sambo. Disusul oleh Bharada E mengikuti dari belakang. Sementara itu, Ricky Rizal dan Yosua masih berada di luar.
Setelah mengisi peluru di senjata miliknya usai disuruh Ferdy Sambo, Yosua masuk ke dalam rumah diikuti oleh Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
Kala itu, ia mendengar Ferdy Sambo menyuruh Kuat Ma'ruf memegang leher Brigadir Yosua untuk berlutut sebelum dibunuh.
"Kuat di belakang Bang Yos. Itu masuk itu, Pak FS langsung lihat ke belakang 'Sini kamu!' Kuat langsung pegang lehernya. 'Sini, Berlutut kamu', di dorong ke depan, 'berlutut, berlutut kamu sini' disuruh berlutut, 'Woy kau berlutut!' Baru dia lihat ke saya, 'Woy kau tembak! Kau tembak cepat! Cepat Kau Tembak!'," tuturnya lagi sambil menceritakan perintah Sambo.
Kemudian, Richard mengeluarkan senjata yang sudah diisi peluru dan langsung menembak Brigadir Yosua sekitar 3 hingga 4 kali dari jarak 2 meter.
"Saya sempat tutup mata pas pertama kali penembakan pertama. Jadi pada saat didorong itu korban sempat mengatakan begini, 'Ih Pak kenapa Pak, ada apa Pak, tangannya di depan, ada apa, Pak?' (kata Yosua). 'Kau berlutut', dia posisinya nggak jongkok cuma agak menurun," kata Bharada Eliezer seperti yang dikutip dari detikcom.
(nap)