CT ARSA Bagi 708 Laptop ASUS untuk Dukung Pendidikan Indonesia hingga ke Pelosok

CT ARSA Foundation menggandeng PT ASUS Indonesia untuk menjalankan misinya membangun pendidikan yang lebih baik untuk siswa-siswa yang berada di pelosok.

Sebanyak 708 laptop didonasikan ASUS kepada CT ARSA untuk nantinya didistribusikan untuk siswa-siswa yang berada di daerah terpencil.

Anita Ratnasari selaku Founder CT ARSA Foundation dan Yulianto selaku Commercial BDM ASUS Indonesia pun telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) di Gedung Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).

"Pada acara penandatanganan nota kesepahaman dan serah terima donasi laptop PT ASUS Indonesia kepada CT ARSA Foundation," kata Anita Ratnasari.

Istri Chairul Tanjung ini mengungkapkan alasannya bekerja sama dengan PT ASUS. Ia mengungkapkan kerja sama ini tercipta karena adanya kesamaan visi dan misi.

"Visi daripada PT ASUS dengan CT ARSA Foundation tidaklah jauh berbeda. Kalau CT ARSA Foundation itu juga menghasilkan sumber daya manusia, pelajar-pelajar, anak didik yang berkualitas, karena kita juga memilih kepala sekolah dan guru-guru yang berkualitas sehingga anak-anak bisa berinovasi, berkreativitas sehingga menciptakan generasi unggul untuk Indonesia yang lebih baik," tambahnya.

"Begitu juga PT ASUS yang sudah berdiri dari tahun 1998 sudah 33 tahun berdiri, juga mengedepankan teknologi yang luar biasa, mengedepankan inovasi yang luar biasa," jelas Anita Ratnasari.

Ia juga berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut sehingga bisa sama-sama menghilangkan kesenjangan digital di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan.

"Jadi marilah kita bersama-sama berkolaborasi untuk sama-sama kita menjembatani kesenjangan digital di Indonesia. Pendidikan sekarang ini dalam revolusi 4.0 ini sangatlah penting untuk kita mentransformasi untuk kita juga memikirkan pendidikan-pendidikan tersebut ke era digitalisasi seperti sekarang ini," sambungnya.

Yulianto lalu menjelaskan alasan PT ASUS mempercayai CT ARSA untuk mendistribusikan produk mereka dalam upaya membatu program pemerintah Indonesia Maju 2045.

"Kita percaya bahwa kerja sama ini bisa menghasilkan yang terbaik, komprehensif dan tepat sasaran. Dan mungkin juga dari saya overview, bagaimana kami melihat ini dari sisi edukasi, bahwa sebetulnya Indonesia ini melalui kepemimpinan atau pemerintah kita, kita ingin menjadi Indonesia maju pada tahun 2045," kata Yulianto.