Eks PM Pakistan Ditembak Usai Jadi Korban Percobaan Pembunuhan

InsertLive | Insertlive
Jumat, 04 Nov 2022 19:40 WIB
Imran Khan Foto: Instagram.com
Jakarta, Insertlive -

Imran Khan, mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan dalam pemulihan di rumah sakit setelah menjadi korban percobaan pembunuhan.

Pria berusia 70 tahun itu mengalami luka tembak di bagian kaki kanannya setelah seorang pria bersenjata menyerang konvoinya.

Si pria bersenjata mendadak melepaskan sejumlah tembakan ke arah truk kontainer yang ditumpangi Imran Khan di Wazirabad.

ADVERTISEMENT

Kala itu, Imran Khan memimpin konvoi ribuan orang pada pekan lalu.

Konvoi itu dilakukan mulai dari Kota Lahore menuju ibu kota Islamabad.

Serangan bersenjata yang diduga didalangi oleh pria bersenjata itu terjadi Jumat (4/11).

Dalam kejadian itu, satu orang tewas dan melukai 10 orang lainnya.

Pihak kepolisian sendiri telah mengamankan seorang pria terduga pelaku penembakan.


Terduga pelaku penembakan Imran Khan telah ditangkap usai menyerang konvoi mantan Perdana Menteri Pakistan itu pada Kamis (3/11).Terduga pelaku penembakan Imran Khan telah ditangkap usai menyerang konvoi mantan Perdana Menteri Pakistan itu pada Kamis (3/11)./ Foto: Reuters

Kuat dugaan bahwa serangan itu meningkatkan pertaruhan dalam krisis politik yang memengaruhi Pakistan sejak Imran Khan lengser dari jabatannya April lalu.

Melansir dari AFP, dokter Faisal Sultan membeberkan bahwa Imran Khan terkini dalam kondisi yang baik.

Mantan PM Pakistan itu dalam kondisi stabil setelah dirawat di rumah sakit Shaukat Khanum di Kota Lahore.

"Semua orang yang berdiri pada barisan paling depan terkena tembakan," kata mantan Menteri Informasi Fawad Chaudry.

Kejadian nahas tersebut dikatakan menjadi salah satu upaya pembunuhan dengan target Imran Khan.

Sementara itu, Fawad Chaudry menambahkan bahwa para pejabat dari Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang menaungi Imran Khan akan menggelar rapat terkait kejadian tersebut.

Terutama untuk membahas kelanjutan konvoi yang dipimpin Imran Khan.

"Konvoi panjang demi kebebasan sebenarnya harus tetap berlanjut dan gerakan untuk hak-hak rakyat akan tetap ada hingga pengumuman pemilihan umum," pungkas Fawad Chaudry.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER