Via Vallen Alami Pendarahan hingga Jatuh Pingsan Usai Manggung

kpr | Insertlive
Rabu, 26 Oct 2022 18:05 WIB
Via Vallen Foto: Instagram @viavallen
Jakarta, Insertlive -

Via Vallen menceritakan momen mengerikan saat dirinya mengalami pendarahan. Via Vallen tak menyangka keputusannya untuk tetap mempertahankan janin yang tak berkembang akan berakibat fatal.

Meski banyak dokter yang menyarankan agar kandungannya dikuret, Via Vallen tetap bersikeras untuk mempertahankan janin yang tengah dikandungnya.

Janinnya telah divonis tidak berkembang sejak usia 8 minggu, tapi Via Vallen masih berharap adanya keajaiban.

ADVERTISEMENT

Ketika hendak pulang ke hotel usai mengisi sebuah acara di Jakarta pada 20 Oktober lalu, tiba-tiba saja Via Vallen merasakan sakit pada perutnya. Bahkan saat masih di atas panggung Vallen ternyata sudah mengeluarkan flek.

Namun, ia berusaha untuk tetap bernyanyi sambil menahan rasa sakit. Keadaan justru kian parah setelah dirinya selesai menghibur para penggemarnya.

"Akhirnya selesai nyanyi aku langsung ke mobil buat otw ke hotel. Obatnya juga aku minum. 3 menitan pas mau sampai hotel yang tadinya sakitnya cuma 10 detik ini jadi sakit terus nggak hilang-hilang. Sampai aku teriak nangis-nangis saking nggak kuatnya. Suami sudah minta putar balik ke rumah sakit saja. Tapi aku tetap nggak mau karena kalau ke rumah sakit pasti langsung dikuret," tulis Via Vallen dalam sebuah video yang diunggahnya.

"Aku ikuti kata dokter saja kalau sudah keluar pasti sudah nggak sakit lagi, jadi cukup minum obat saja," sambungnya.

Setibanya di hotel, Via Vallen dibawa oleh sang suami, Chevra Yolandi ke kamar menggunakan kursi roda. Saat sudah di dalam kamar, Via Vallen langsung mengalami pendarahan.


Tentu saja melihat kondisi sang istri yang mengerang kesakitan akibat pendarahan, Chevra Yolandi marasa amat khawatir.

"Suami sudah khawatir banget sama aku, dia terus-terusan nanyain aku, 'Lemas atau nggak?' Karena darah yang keluar banyak banget. Aku bilang nggak apa-apa karena emang ngerasa nggak lemas. Aku masih kesakitan, suami maksa aku buat rebahan di kasur saja. Nggak lama terasa ada yang keluar lagi, aku ke bathtub lagi," beber Via Vallen.

"Sampai akhirnya aku merasa lemas. Aku senderan di bathtub terus aku bilang sama suami, 'Bi, aku lemas, mulai keliyengan. Aku kayaknya aku mau pingsan.' Mau pingsan aja aku masih ngasih tahu loh," lanjutnya.

Seketika Via Vallen merasakan pandangannya mulai kabur dan tak bisa mendengar. Chevra Yolandi pun tak kuasa menahan tangisnya lantaran khawatir dengan keadaan Via Vallen yang telah jatuh pingsan.

"Suami sudah teriak kepanikan, aku ditelentangkan di lantai kamar mandi dia peluk aku, dia nangis ketakutan. Kata suami, waktu aku pingsan napas aku tersengal-sengal kayak suara ngorok. Btw, suamiku ini kondisinya juga masih trauma karena tahun lalu ngadepin mamanya pas meninggal," cerita Via Vallen.

Akibat pendarahan yang dialaminya, warna kulit Via Vallen berubah menguning dan pucat. Bahkan kaki pelantun Sayang itu sedingin es. Sontak saja Chevra Yolandi langsung membawa sang istri ke rumah sakit.

"Di situ ternyata tensiku cuma 60, tanganku diinfus dua-duanya, detakku di monitor, kondisiku di situ sudah kayak orang kritis. Biar infusnya sudah sampai dua tensi masih nggak stabil, habis naik dikit turun lagi. Aku nggak nyangka bisa sefatal ini," terangnya.

Setibanya di rumah sakit, dokter terkejut melihat kondisi Via Vallen. Tak ada jalan lain, dokter pun menyarankan agar Via Vallen segera melakukan kuret untuk menghentikan pendarahannya. Setelah dibujuk oleh sang suami, Via Vallen akhirnya setuju untuk mengikuti saran dokter.

"Dokter bilang, 'Kenapa baru dibawa ke RS, sampai tensinya 60? Termasuk telat ini.' Kata dokter juga kondisiku nggak akan membaik kecuali dikuret untuk menghentikan pendarahan dan sakit di perutnya. Akhirnya suamiku bilang, 'Ayo, Mi, kuret aja, ya, Mi, kondisimu lebih penting Mi biar nggak sakit lagi.' Akhirnya aku mengiyakan suamiku," papar Via Vallen.

Akibat kehilangan banyak darah usai dikuret, Via Vallen pun harus melakukan transfusi darah sebanyak 4 kantong.

"Habis itu aku diambil darah lagi HB-ku cuma 6, akhirnya transfusi darah sebanyak empat kantong. Ini pertama kalinya aku transfusi darah, ternyata lama banget, tangan, kaki, muka bengkak," pungkasnya.

(kpr/and)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER