Ini Hal yang Ditanyakan Brigjen Hendra Saat Susun Skenario Pembunuhan Brigadir J

NAP | Insertlive
Jumat, 14 Oct 2022 09:10 WIB
Arti Rompi Merah Tahanan yang Kini Dikenakan Ferdy Sambo dkk Foto: Agung Pambudhy
Jakarta, Insertlive -

Percakapan antara Ferdy Sambo dan Brigjen Hendra saat membicarakan soal skenario pembunuhan Brigadir J akhirnya terungkap dalam petikan surat dakwaan Hendra Kurniawan di SIPP PN Jaksel

Ucapan-ucapan Sambo kepada Brigjen Hendra kala itu dijadikan sebuah upaya untuk menutupi fakta kematian Brigadir J.

Awalnya, Sambo menghubungi Hendra Kurniawan dan memintanya untuk datang k rumahnya di daerah Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

"Timbul niat untuk menutupi fakta kejadian sebenarnya dan berupaya mengaburkan tindak pidana yang telah terjadi, sehingga salah satu upaya yang dilakukannya yaitu menghubungi Terdakwa Hendra Kurniawan sekira pukul 17.22 WIB, di mana Terdakwa Hendra Kurniawan sedang berada di kolam pancing Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara dan meminta agar segera datang ke rumah Saksi Ferdy Sambo," tulis petikan dakwaan di SIPP PN Jaksel.

Berselang sekitar 1.5 jam, Hendra Kurniawan akhirnya mendatangi rumah Ferdy Sambo dan bertanya apa peristiwa yang terjadi. Lalu, mantan Kadiv Propam itu menyebut istrinya, Putri Candrawathi, mendapatkan pelecehan.

"Berselang sekira pukul 19.15 Terdakwa Hendra Kurniawan tiba di rumah Saksi Ferdy Sambo di kompleks Perumahan Polri Duren Tiga dan bertemu langsung dengan Saksi Ferdy Sambo di carport rumahnya, di mana pada saat itu Terdakwa Hendra Kurniawan bertanya kepada Saksi Ferdy Sambo 'ada peristiwa apa Bang...' dijawab oleh Saksi Ferdy Sambo 'ada pelecehan terhadap Mbakmu'," tulis jaksa dalam petikan dakwaan.

Lalu Ferdy Sambo mengungkapkan skenario soal Brigadir J kabur saat mendengar Putri Candrawathi berteriak seolah mendapatkan pelecehan.

"Kemudian Saksi Ferdy Sambo melanjutkan ceritanya bahwa 'Mbakmu teriak-teriak saat kejadian itu, lalu Nofriansyah Yhosua Hutabarat panik dan keluar dari kamar Putri Candrawathi tempat kejadian," lanjut petikan dakwaan.


Setelahnya, Ferdy juga menceritakan skenario pembunuhan Brigadir J. Awalnya, ia meyebut Bharada E menghampiri Putri Candrawathi usai mendengarnya berteriak.

Kemudian, Bharada E bertemu dengan Brigadir J dan terjadilah baku tembak diantara keduanya. Hingga akhirnya, Brigadir J tewas.

"Melihat situasi tersebut Richard Eliezer Pudihang Lumiu membalas tembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat, sehingga terjadilah saling tembak-menembak di antara mereka berdua yang mengakibatkan korban jiwa, yaitu Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal dunia di tempat kejadian. Inilah cerita yang direkayasa Saksi Ferdy Sambo lalu disampaikan kepada Terdakwa Hendra Kurniawan," tutup surat dakwaan tersebut.

(nap/nap)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER