Tak Dapat Royalti Atas Karyanya, Posan Tobing Kecewa dengan Kotak
Posan Tobing mengungkapkan kekecewaannya terhadap mantan rekan satu bandnya dahulu saat masih bergabung di Kotak.
Sebagai mantan drummer Kotak, Posan merasa dirinya tak dihargai usai memutuskan untuk hengkang pada 2011 lalu. Pasalnya, Posan Tobing mengaku dirinya tidak mendapatkan royalti atas lagu-lagu ciptaannya.
Posan Tobing juga menyinggung soal pernyataan mantan rekan satu bandnya dulu yang menyebut soal enggan mencari drummer baru lantaran tak ingin membagi hasil.
"Dari 2011 saya resign sampai 2022 ini sakit banget rasanya karena kalian bertiga, Cella, Chua, dan Tantri, saya sakit hati di video YouTube orang, bisa-bisanya ngomong 'kita nggak mau cari drummer lagi karena enakan begini, pembagian duitnya dibagi tiga'," ungkap Posan Tobing saat ditemui di Trans TV, Kamis (6/10).
"Boleh kalian ngomong kaya gitu, nggak ada yang ngelarang, karena memang sepatutnya dibagi tiga, tapi sebelum dibagi tiga, hak orang disisihkan dulu," sambungnya.
Posan Tobing dengan tegas menyebut dirinya ikut andil dalam karya-karya populer milik Kotak seperti, Pelan-pelan Saja, Selalu Cinta, Masih Cinta, Tinggalkan Saja, Kerabat Kotak, hingga Cinta Jangan Pergi.
Sejak Posan tidak lagi tergabung dengan Kotak, Tantri dan kawan-kawan masih membawakan lagu-lagu tersebut.
"Jangan lupa, kalian konser ke mana-mana, itu bawa karya-karya yang ada ciptaan saya di situ," tutur Posan Tobing.
"Nggak pantes kalian ngomong bagi tiga sebelum kalian memberikan hak orang yang terkait dari lagu itu," lanjutnya.
Posan Tobing merasa sakit hati saat mendengar lagu-lagu ciptaannya dibawakan tanpa seizin dirinya terlebih dahulu.
"Saya begini karena saya sudah sakit, hati saya sakit, harga diri saya hancur, lagu yang kalian bawa di konser-konser kan ada andil dari gua. Yang gua dapat bukan royalti, tapi malah sakit hati," ujarnya.
Saat ini Posan masih membuka pintu untuk berdiskusi terkait hal tersebut. Namun, jika ketiga mantan rekannya tidak memenuhi keinginannnya, Posan Tobing akan membawa masalah ini ke meja hijau.
"Kalian bertiga dah bikin saya sakit hati, kalian bertiga temui saya, kita ngomong, coba klarifikasi, lalu bahas secara profesional masalah royalti," tutur Posan Tobing.
"Sekarang sudah saya siapkan ruang untuk pertemuan, kalau tidak bisa, biarkan pengadilan aja yang menyiapkan ruangan," pungkasnya.
(kpr/kpr)