Berbincang dengan UAS di Podcastnya, Daniel Mananta: Cara Bertetangga yang Baik
Daniel Mananta sempat membuat konten bersama Ustaz Abdul Somad. Dalam perbincangan itu, keduanya membahas soal praktik perdukunan yang saat ini tengah heboh usai Pesulap Merah dan Gus Samsudin berseteru.
Daniel Mananta sendiri mengaku tidak mengetahui jika saat ini masyarakat tengah dihebohkan dengan berita perdukunan. Daniel mengatakan jika ia hanya tertarik berbincang dengan UAS usai menonton salah satu dakwahnya.
Daniel Mananta mengaku heran dengan orang-orang yang justru lebih mempercayai dukun dari pada Tuhan.
"Ini banyak yang nggak tahu ya, pas gua interview sama Ustaz Abdul Somad, itu keadaan gua, gua lagi kena tipes parah-parahnya, hari kedua gua kena tipes. Jadi apa yang keluar dari mulut gua sama sekali nggak gua rencanain, gua nonton dakwahnya beliau, dari dakwahnya beliau ada beberapa yang menarik untuk gua bahas, udah gitu aja," ungkap Daniel Mananta saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (2/9).
"Tapi gua nggak tahu kalau orang lagu heboh soal dukun. Gua sama UAS sama-sama setuju sih apa yang kita bicarain di konten Daniel Tetangga Kamu, soal dukun. Pertama, kenapa banyak banget orang Indonesia bukan berserah sama Tuhan tapi lebih berserah sama dukun. Bukan mempercayai Tuhan tapi lebih mempercayai dukun. Dan gua pengen membuat orang sadar bahwa kenapa nggak kta bergantung sama Tuhan, kasih sayangnya Tuhan dari pada bergantung sama manusia yang mungkin tidak menggunakan kuasa daru Tuhan," lanjutnya menjelaskan.
Bagi Daniel Mananta, sebagai seorang warga Indonesia yang baik, sepatutnya mengamalkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Jika orang lebih mempercayai dukun dari pada Tuhan, Daniel Mananta menyebut orang tersebut bukan lah warga negara Indonesia yang baik.
"Kita ini negara Pancasila. Sebagai orang Indonesia yang baik dan benar, itu seharusnya mengikuti sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi misalnya lu lebih percaya dukun dan bukan percaya Tuhan, berarti lu bukan orang Indonesia yang baik dan benar," jelasnya.
Daniel Mananta tak menampik ada saja orang yang kurang setuju dengan apa yang disampaikannya, terlebih soal perbincangannya dengan UAS. Namun menurutnya, momen perbincangan dirinya dengan Ustaz Abdul Somad itu membuktikan cara menghargai perbedaan keyakinan yang baik.
"Tapi intinya sih gua merasa apa yang gua omongin apa yang gua lakuin itu sebisa mungkin itu selalu membawa kedamaian dan cinta kasih dan suka cita. Tapi nggak semua orang akan setuju, tapi ya itu lah kehidupan," tutur Daniel Mananta.
"Sejauh ini pro ini jauh lebih banyak dari kontranya. Jadi gua nggak terlalu ambil pusing. Kemarin gua sempat nanya sama orangnya UAS, apakah ini pertama kalinya UAS mau terbuka ngobrol sama orang Nasrani? Terus dia bilang iya.Jadi ini sebuah bentuk, mungkin disini gua mau bilang, ini lah cara bertetangga yang baik," pungkasnya.
(kpr/kpr)