Irfan Hakim Senang Anak ke-4 Bisa Nyaman Menyatu dengan Alam Liar

Irfan Hakim belum lama ini mengajak anak ke-4 yang bernama Chafidz Djalu Hakim naik gunung Puntang di Jawa Barat.

Momen tersebut dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik indonesia yang ke-77.

Selain itu, Irfan juga naik gunung dalam rangka melepas burung ke alam liar dari penangkaran miliknya.

"Iya gue nekat ajak Djalu naik gunung untuk melepas liarkan burung," ungkap Irfan Hakim di kawasan Jakarta, Jumat (19/8).

"Kemarin itu ke gunung Puntang, nggak tinggi banget sih, jalan naiknya juga cuma 20 menit, belum ke yang lebih ekstrim lagi, mudah-mudahan nanti," sambungnya.

Irfa sempat merasa was-was saat mengajak Djalu ke alam liar. Apalagi Djalu memang belum pernah ke alam liar secara langsung.

"Awalnya gue was-was karena Jalu itu belum pernah dibawa ke alam liar secara langsung," kata Irfan.

"Kalau kayak ke gunung Bromo itu udah pernah, tapi ini kan benar-benar jalan pas malam-malam, terus minum air langsung dari mata air, terus tidur di tenda, pakai api unggun," sambungnya.

Irfan merasa senang karena bisa mengajak anak Djalu naik gunung dan menikmati alam.

"Dia happy banget, enjoy banget, dia ketemu buah-buahan di hutan terus dimakan, lihat kembang sepatu dia kenyot, semuanya dia nikmati," kata Irfan.

"Dan gue senang melihat anak ke-4 gue si Djalu bisa bersatu dengan alam, jadi next dia juga mau lagi, dan gue itu kalau lagi ada waktu kosong pasti naik gunung, jadinya senang karena sekarang ada teman," lanjutnya.

[Gambas:Instagram]

Irfan juga menjelaskan soal naik gunung dalam rangka melepas burung ke alam liar. Hal itu menjadi salah satu bentuk dukungan Irfan dalam melestarikan alam Indonesia khususnya untuk fauna.

"Jadi kemarin itu gue ada program untuk melepas liarkan burung hasil dari penangkaran, ya itu dibuat dengan visi-misi untuk melestarikan alam, salah satu dengan cara mengembangbiakkan burung satu Indonesia, ketika sudah memenuhi kuota, baru dilepaskan ke alam liar," kata Irfan.

Irfan juga sengaja mengajak anaknya untuk bisa mengenal alam agar bisa belajar bertahan dengan alam yang ada.

Irfan pun bersyukur karena anak-anaknya tidak pernah mengeluh saat menikmati kehidupan di alam.

"Kalau gue ya selain menikmati fasilitas yang ada, anak juga harus bisa di segala kondisi, gue ajari naik angkutan umum, harus jalan kaki, keringetan, jangan manja, jadi kita harus menyiapkan mereka di segala suasana, diajari untuk nyaman mah gampang, tapi diajari untuk tidak nyaman itu yang sulit," ujar Irfan.

"Alhamdulillah anak-anak gue, apapun kondisinya selalu dibawa nyaman aja, dan itu memang diajarkan, mau panas, dingin, capek, ya udah nyaman dan happy aja, itu bekal buat mereka nanti sih," tutupnya.