Benarkah Puasa untuk Kanker Sebabkan Marshanda Mendadak Berperilaku Aneh?

Dini Astari | Insertlive
Jumat, 05 Aug 2022 13:29 WIB
Marshanda mengalami penurunan berat badan setelah diet. Benarkah Puasa untuk Kanker Sebabkan Marshanda Mendadak Berperilaku Aneh?/Foto: Instagram/@marshanda99
Jakarta, Insertlive -

Marshanda akhirnya mengungkap kisah di balik kabar dirinya hilang saat berada di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tidak hanya soal kejadian tersebut, Marshanda juga bercerita tentang perilaku aneh dirinya yang mendadak kambuh sebelum bertolak ke LA.

Ibu satu orang anak ini mengatakan ia menjalani terapi puasa untuk meredam sel kanker yang ada dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

"Gue selalu dalam misi untuk nurunin dosis obat-obatan bipolar gue, tapi nggak nyampe seminggu sebelum gue ke LA, gue itu water fasting dan dry fasting," ungkap Marshanda dalam video yang ia unggah ke YouTube.

"Itu puasa yang cuma minum air putih doang 12 jam, terus tiga hari gue nggak minum dan nggak makan. Itu dalam rangka untuk healing breast tumor gue," lanjutnya.

Menurut dugaannya, puasa yang dijalani tersebut memicu kondisi mental menjadi tak stabil. Hal ini diperkuat dengan sikap Marshanda yang aneh saat melakukan wawancara untuk video YouTube.

"Mungkin itu ngefek ke kestabilan mental gue, tapi gue nggak tahu karena gue baru mau konsul sama psikater gue dua hari lagi," tukasnya.


marshanda99marshanda99/ Foto: Instagram @marshanda99

Lalu, apakah benar puasa kanker bisa memicu perilaku aneh khususnya bagi orang dengan gangguan mental?

Pada dasarnya sebelum berpuasa (apa pun tujuannya) harus mempertimbangkan kondisi kesehatan dan mental. Apalagi berpuasa dalam agama Islam, syarat utama puasa adalah sehat secara lahir dan batin.

Habib Erensoy seorang profesor dan ahli psikiatri di Pusat Medis NP Etiler Universitas Üsküdar pernah memberikan nasihat terkait puasa untuk penderita bipolar.

Erensoy berkata pasien psikiatri bisa berpuasa atau tidak tergantung dengan seberapa parahnya kondisi mereka. Jika parah dan diharuskan minum obat, menundanya karena berpuasa bisa menjadi masalah lain.

"Lapar dan haus dalam waktu lama bisa berbahaya karena obat bisa mempengaruhi tingkat darah. Penderita bipolar perlu ekstra hati-hati dalam berpuasa dan keputusan tentang puasa harus dilakukan dengan berkonsultasi dengan psikiater, " katanya dikutip dari Daily Sabah.

Seorang pasien psikiatri yang tetap ingin puasa untuk mendapatkan manfaatnya tetap harus diawasi oleh psikiater untuk mencegah munculnya masalah lain yang tidak diinginkan.

(dia/dia)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER