Tiwi Eks T2 Cerita Suka-duka Pernikahan Bersama Suami Kedua

Prastiwi Dwiarti atau yang akrab disapa Tiwi berbagi cerita soal kehidupan rumah tangganya. Tiwi saat ini sedang sibuk mengurus suami dan kedua buah hatinya.

Tiwi lantas mengungkapkan bagaimana suka duka di pernikahan keduanya ini. Wanita yang terkenal bersama duo musik T2 ini merasa bisa jadi wanita yang lebih dewasa ketika bersama suami yang sekarang.

"Suka-dukanya sama kayak pernikahan sebelumnya, cuma karena sekarang usia sudah lebih matang, jadi segala macam permasalahan yang ada, lebih coba untuk bisa berpikir dengan tenang," ungkap Tiwi di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (21/7).

"Terus Alhamdulillah punya pasangan juga lebih dewasa, jadi segala macam bisa kita obrolkan dengan baik, yang pentingkan komunikasi," sambungnya.

Tiwi juga mengaku selalu berusaha untuk meminimalisir konflik yang ada di rumah tangga. Ia juga berusaha untuk bersikap lebih santai seperti sang suami dalam menghadapi masalah.

"Bukan menghindari konflik, tapi sebisa mungkin kita meminimalisir konflik, jadi karena suami sekarang lebih santai orangnya, jadi ikut santai juga," kata Tiwi.

Tiwi juga menilai bahwa sosok suami keduanya ini bisa menjadi teman diskusi dan belajar yang baik. Meski begitu, Tiwi tak memungkiri ada beberapa perbedaan dengan suami.

"Yang sekarang itu teman berdiskusi yang baik, terus juga kita sama-sama mau belajar, walau kita terpaut usianya juga jauh ya, tapi kan masing-masing orang punya sifat kekanak-kanakannya," ujar Tiwi.

"Jadi pada akhirnya itu yang aku sama dia harus bisa selaras lagi, perbedaan pasti ada, tapi bagaimana caranya perbedaan ini nggak jadi konflik yang memutuskan kita untuk berpisah lagi," sambungnya.

Selain itu, Tiwi juga mengambil pelajaran penting bahwa komunikasi menjadi landasan utama dalam membina rumah tangga. Tentu saja pelajaran itu dipetik Tiwi dari kegagalan rumah tangga di pernikahan pertama.

"Lebih bersabar untuk bisa berkomunikasi dua arah, terus juga mencoba lebih berani untuk bilang kalau misal ada hal yang tidak disukai, ngomong detik itu juga, jadi jangan dibikin menumpuk dan akhirnya jadi bom waktu, dan akhirnya ketika kita mau menyelesaikan itu masalah, udah nggak ada rasa satu sama lain," ungkap Tiwi.

"Lebih berkaca aja sih, semua orang pasti punya kekurangan, terus juga harus saling belajar, yang penting mau menerima dan mengerti apa maunya kita, dan berani untuk berkomunikasi," tutupnya.