Kejanggalan Pistol Bharada E yang Tewaskan Brigadir J

ARM | Insertlive
Jumat, 15 Jul 2022 20:05 WIB
Glock 17 dan HS-9 adalah senjata yang digunakan dalam kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam. Mereka yang terlibat adalah Brigadir J dan Bharada E. Kejanggalan Pistol Bharada E yang Tewaskan Brigadir J (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta, Insertlive -

Kasus baku tembak yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menjadi sorotan publik beberapa waktu terakhir.

Insiden yang terjadi pada Jumat (8/7) ini melibatkan Brigadir J sopir dinas Putri Candarwathi istri Kadiv Propam Polri dengan Bharada E pengawal Irjen Ferdy Sambo.

Adu tembak tersebut lantas mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia usai ditembak oleh Bharada E.

ADVERTISEMENT

Brigadir J meninggal usai diberondong 5 tembakan dari Bharada E, sementara dirinya bisa mengelak dari 7 tembakan peluru yang ditembakkan Brigadir J.

Pihak kepolisian kemudian menjelaskan bahwa Bharada E menggunakan pistol jenis Glock-17 sedangkan Brigadir J menggunakan pistol jenis HS-9.

Temuan fakta soal jenis pistol ini rupanya membuat Legislator PDIP Trimedya Panjaitan ikut buka suara.

"Kemudian tolong dilihat aturan Kapolri, atau apa namanya, kebiasaan, benar nggak si Bharada E dia menggunakan Glock? Pantas nggak dia pakai Glock? Benar nggak dia baru empat tahun jadi polisi?" kata Trimedya Panjaitan seperti dikutip dari detik.com.

Anggota Komisi III DPR ini merasa ada kejanggalan dari pistol tersebut. Pasalnya, pistol jenis Glock-17 digunakan oleh tingkat perwira.


"Soal seperti itu, yang menurut masyarakat bagian dari kejanggalan-kejanggalan, itu yang harus dibikin terang. Nah kalau itu bisa dibikin terang tim ini, masyarakat yakin, penyelidikannya pun tuntas," ujarnya.

Oleh sebab itu, Trimedya meminta agar kasus ini diusut hingga tuntas. hal itu lantaran reputasi Polri yang menjadi taruhan.

"Ini ujiannya, reputasi Polri. Polri yang baik ini, jangan hancur karena urusan ini saja. Kasihan. Setengah mati membangun citra Polri yang makin baik terus ya. Jangan hancur karena kasus ini," imbuhnya.

(arm/arm)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER