Kandungan Istri Alami Pendarahan Hebat, Ustaz Riza Muhammad Panik
Ustaz Riza Muhammad dan Indri Giana tengah berbahagia karena akan segera hadir anak kembar dalam keluarga mereka.
Namun, dalam kehamilan ini Indri harus rela ditinggal pergi sang suami berdakwah berkeliling Pulau Sumatera.
Hal ini juga dirasa berat oleh ustaz Riza karena harus meninggalkan istri dan anak-anaknya cukup lama.
"Mau tidak mau sebagai seorang laki-laki mencari nafkah tapi di satu sisi meninggalkan anak dan istri itu berat banget, sangat berat," kata Ustaz Riza saat ditemui InsertLive di Jakarta, Senin (27/6).
Baca Juga : Rela Dimadu, 4 Artis Ini Siap Dipoligami |
Beruntung, Ustaz Riza bisa meminta izin cuti beberapa hari untuk kembali ke rumah dan menemani istri dan anak-anaknya.
Sayangnya, sebuah insiden yang cukup menegangkan muncul saat Ustaz Riza mengajak sang istri pergi berbelanja ke mal.
Berniat membelikan baju dan sepatu untuk persiapan tampil di acara TV, Indri mengalami pendarahan karena terlalu lelah.
"Saya baru pulang kemaren, semalem saya ajak ke mal dari siang. Saya pengen beliin baju, sepatu biar tampil besok lebih percaya diri," bebernya.
"Ternyata pagi tadi 20 menit di kendaraan itu pendarahan, keluar darah, kita bingung, panik ini keguguran nggak ya," sambung Ustaz Riza.
Ustaz Riza pun langsung membawa sang istri ke rumah sakit sambil tak berhenti mengucapkan doa agar kandungan sang istri selamat.
"Saya berdoa dengan doa Nabi Zakariya, karena darah itu mengalir terus seperti orang keguguran," ceritanya.
"Akhirnya kita ke rumah sakit dokternya juga panik," imbuhnya.
Beruntung, saat dilakukan pemeriksaan calon bayi kembar yang ada dalam kandungan Indri baik-baik saja.
Namun, hal ini merupakan peringatan agar Indri harus istirahat dan tidak boleh terlalu lelah mengingat kandungannya yang lewat proses bayi tabung.
"Tapi alhamdulillah kondisi bayi baik-baik saja, kantong rahimnya dua, bayinya jua, denyut jantungnya juga bagus," beber Ustaz Riza.
"Cuma dokter bilang kalau ini harus bed rest karena itu sinyal karena terlalu capek," pungkasnya.
(arm/arm)