Kata Pemprov DKI soal Isu Miyabi Bakal Gelar Meet & Greet di Jakarta

Maria Ozawa atau Miyabi dikabarkan bakal menggelar acara meet and greet di Jakarta.

Hal tersebut langsung menjadi sorotan oleh kelompok Mujahid 212.

Kelompok Mujahid 212 melalui Damai Hari Lubis mengatakan bahwa pihaknya menolak kedatangan eks bintang porno Jepang itu.

Ia menduga bahwa kedatangan Miyabi ke Jakarta sebagai sebuah jebakan untuk Anies Baswedan dalam kariernya berpolitik.

"Mungkin isu Miyabi datang menghibur warga Jakarta bertujuan politis, jatuhkan nama baik Anies di pengujung kinerjanya," kata Damai.

Maria Ozawa (Miyabi)/ Foto: Instagram/maria.ozawa

Namun, Pemprov DKI Jakarta nyatanya belum memastikan belum menerima permohonan acara apapun terkait kedatangan Miyabi di Jakarta.

"Oke, terkait kedatangan Miyabi ke acara tersebut, kami belum dapatkan permohonan untuk lakukan kegiatan apapun istilahnya, makan malam, meet and greet dengan Miyabi, belum sama sekali," kata Iffan, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Selasa (17/5), dikutip dari detikcom.

"Kami belum bisa komentar apapun karena permohonannya belum ada," sambungnya.

Iffan menambahkan bahwa apabila Miyabi mengajukan permohonan membuat acara di Jakarta maka pihaknya akan mengevaluasi permohonan tersebut.

Ia menyebutkan akan ada beberapa tim gabungan untuk para artis yang berencana membuat acara di Jakarta.

"Kemudian terkait dengan kedatangan Miyabi kami pada prinsipnya ada tim KPHAD, Komite Penilaian Hiburan Artis Daerah, jadi komite itu terdiri dari kejaksaan, biro hukum, satpol, itu yang akan menilai artis misalnya melakukan kegiatan apapun di Jakarta," bebernya.

"Kami akan menilai, termasuk alasan, kesesuaian dan semuanya. Jadi kami belum bisa menilai, karena belum ada apapun yang masuk ke kami permohonan itu," lanjutnya.

Maria Ozawa atau Miyabi/ Foto: instagram.com/maria.ozawa0108

Lebih lanjut, Iffan juga akan terus meninjau flyer yang beredar di media sosial soal rencana kedatangan Miyabi ke Jakarta.

"Belum sama sekali (permohonan), kami cuma lihat flyer, kami nggak bisa komentar karena kalau kami komentar kan itu flyer, belum termasuk permohonan apapun ke kami, belum ada, belum resmi begitu," pungkasnya.