Kontroversi Poster Seksis Saat Demo Tolak 3 Periode di Gedung DPR

YOA | Insertlive
Selasa, 12 Apr 2022 16:40 WIB
Poster demo 11 April Deretan Poster Seksis Kontroversi Saat Demo di Gedung DPR (Foto: Twitter)
Jakarta, Insertlive -

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demo di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/4). Mereka membawa empat tuntutan kepada dewan DPR sebagai wakil rakyat.

BEM SI mengusung tagar #RakyatBangkitMelawan untuk memperjuangkan 4 tuntutan sebagai berikut:

1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

ADVERTISEMENT

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.

3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab. 

Pada aksi demo yang berujung ricuh itu sebagian mahasiswa membawa poster-poster yang diinisiasi dan ditulis sendiri. Sayangnya, poster-poster tersebut justru menuai pro dan kontra menurut pandangan publik.

Para mahasiswa yang membawa poster kebanyakan menuliskan kalimat-kalimat seksis (prasangka yang didasarkan pada gender) di dalamnya. Mereka dinilai justru mencederai demo yang berlangsung pada momen Ramadan 2022. 


Berikut kalimat-kalimat kontroversial yang ada di poster-poster selama demo berlangsung berdasarkan unggahan di media sosial:

1. Harga minyak kaya harga MiChat, mahal!

2. Lebih baik bercinta 3 rode daripada harus 3 periode

3. Cukup aku aja yang mahal, BBM jangan

4. 2 ronde aja udah lemes, apalagi 3 ronde!

5. Daripada BBM naik, mending ayang yang naik

(yoa/syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER