Jakarta, Insertlive -
Sosok Rara Istiati Wulandari menjadi perbincangan publik usai aksinya menangkal hujan pada acara pertandingan MotoGP 2022 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Aksi Rara sebagai pawang hujan membuat banyak warganet penasaran dengan sosok kehidupannya.
Tak sedikit yang menggali soal latar belakang dan kehidupan wanita pemilik nama lengkap Raden Roro Istiati Wulandari.
Rara sendiri merupakan wanita kelahiran Papua pada 22 Oktober 1983 yang menetap di Bali.
Sejak kecil, Rara dikenal memiliki bakat sebagai anak indigo dan kemampuan membaca kartu tarot.
Kemampuan istimewa Rara diketahui sejak awal oleh ayahnya.
Rara kecil mendapatkan pelajaran meditasi dan memindahkan awan dari keluarganya.
Ia fokus menekuni bidang tersebut hingga akhirnya dikenal sebagai pawang hujan profesional.
Banyak berita menuliskan bahwa Rara dan keluarganya menganut kepercayaan kejawen yang lekat dengan hal mistik.
Selama ritual menolak hujan, Rara selalu membawa mangkok emas yang disebut sebagai singing bowl.
Hasil penelusuran tim InsertLive, mangkuk emas tersebut berasal dari Tibet dan dipercaya memiliki banyak jenis gelombang yang bisa disesuaikan dengan tujuan masing-masing.
Rara juga tidak boleh lapar dan pantang mengonsumsi daging dari hewan berkaki empat.
Sebagai pawang hujan, Rara diketahui pernah mengisi tiga acara besar Indonesia lainnya.
Baca di halaman selanjutnya.
Rara Wulandari menuai sorotan ketika hujan deras mendera arena balap Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dalam aksinya, Rara berjalan tanpa alas kaki sambil memegang mangkuk emas dan berteriak merapal mantra-mantra.
Sesekali Rara memukul-mukul mangkuk emasnya dan berlari di arena balap.
Aksi Rara langsung menuai sorotan dari para pembalap MotoGP yang hadir di Sirkuit Mandalika beserta para jurnalis asing.
Dari aksinya, Rara menuai pro dan kontra dari warganet Indonesia termasuk BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika).
Dari penjelasan BMKG, aksi Rara sebagai pawang hujan tak bisa dijelaskan secara saintifik, terlebih pawang hujan dinilai sebagai suatu kearifan lokal.
Padahal aksinya menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika menjadi pembahasan di media Internasional termasuk pembalap dari Yamaha Fabio Quartararo.
Rara diketahui menjadi pawang hujan di Sirkuit Mandalika sejak tes pramusim MotoGP pada Februari kemarin.
Ia juga menjadi pawang hujan saat Sirkuit Mandalika melakukan pengaspalan ulang lintasan.
Selama menjadi pawang hujan di Sirkuit Mandalika, Rara menyebut bahwa ia digaji dengan nominal ratusan juta rupiah untuk bekerja selama 21 hari.
Baca di halaman selanjutnya.
Ditelusuri dari unggahan Instagram, Rara pernah disewa oleh kementerian BUMN untuk menjadi pawang hujan dalam acara vaksinasi masal tahun 2021 lalu.
Dilihat dari unggahan Rara pada Kamis (11/3/21), Rara tengah berada di Gelora Bung Karno, Senayan.
Dengan mengenakan jaket berwarna merah dan celana jin, Rara memulai aksinya dengan merapal mantra di tengah-tengah hujan yang mengguyur area GBK.
[Gambas:Instagram]
Tak hanya di vaksinasi masal, Rara juga menjadi pawang hujan di balik kesuksesan acara kampanye akbar Joko Widodo pada Sabtu (13/4/19).
Rara melakukan ritualnya dengan berjalan mengelilingi stadion sebanyak tujuh kali. Putarannya melawan arah jarum jam sambil sesekali memberi salam pada 'penunggu' GBK.
3. Konser Musik
Selain untuk acara besar, Rara dipercaya juga menjadi pawang hujan dalam konser musik.
Salah satunya adalah saat acara musik BIG BANG di Jakarta pada akhir tahun 2019.
Rara bahkan mengunggah bukti dirinya menjadi pawang hujan dalam acara tersebut.
[Gambas:Instagram]
"Hari pertama hujan. Hari kedua juga. Hari INI all crew,owners EO,para artis DOA bersamaku. Terutama para bambinsa,TNI,polri. Atas kebaikan Tuhan," tulisnya.
Rara juga pernah menjadi pawang hujan dalam acara musik grup NOAH.
Hal itu terbongkar dari unggahan Twitter @yeoksibor.
"Ternyata pas intimate concert taman langit-nya noah yang jadi pawang hujan juga mba rara," cuit sang pengunggah sambil menyematkan foto Ariel NOAH dan Rara.
(dis/dis)