Kental Adat Jawa, Yenny Wahid Kagum dengan Pernikahan Putri-Andra
Pernikahan Putri Tanjung dan Guinandra Jatikusumo berlangsung lancar pada Minggu (20/3) di Menteng, Jakarta Pusat.
Pernikahan itu digelar kental dengan adat Jawa mulai dari midodareni, siraman, sampai beberapa rangkaian adat setelah ijab kabul.
Yenny Wahid putri KH. Abdurrahman Wahid mendapatkan parutan saat prosesi arak-arakan peralatan rumah tangga.
Para tamu undangan memperebutkan peralatan rumah tangga itu sebagai simbol keinginan untuk mantu.
"Jadi ada perkakas rumah tangga, biasanya diusung keluarga mempelai, kemudian tamu undangan berebut," ucap Yenny Wahid.
"Terutama tamu undangan yang mau mantu. Tadi seru para menteri ikut rebutan, saya juga ikut rebutan. Saya sendiri dapat. Saya dapat parutan, ini buat adik saya nanti," lanjutnya.
Yenny Wahid pun kagum dengan pelaksanaan pernikahan Putri dan Andra yang kental dengan adat Jawa.
"Saya juga apresiasi bahwa tradisi dipegang kuat. Semuanya serba anggun, cantik, serba indah, jadi pas semua," tuturnya.
Yenny juga menilai Andra adalah sosok pria yang sangat mencintai Putri. Hal itu terlihat dari gestur Andra yang penuh perhatian kepada sang istri.
"Semoga ini jadi fondasi hubungan yang kuat, ketika pengantin pria itu secara otomatis langsung gandeng pengantin perempuan tanpa disuruh," kata Yenny.
"Itu memperlihatkan kemesraan yang tidak dibuat-buat yang natural dan wajar. Di situ terlihat ada cinta kasih antara mereka berdua," lanjutnya.
Pernikahan Putri Tanjung dan Guinandra Jatikusumo dihadiri oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mantan Presiden SBY, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Wakil Presiden Boediono.
Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Selain itu turut hadir Jaksa Agung Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mantan Menteri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Abdul Latief, mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono, mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua PAN Zulkifili Hasan.
(agn)