Rudy Salim, Pemilik Showroom Mobil Mewah yang Drop Out dari Kedokteran

Nama Rudy Salim belakangan menjadi perhatian karena kisah hidupnya yang menyesal tak melanjutkan studi hingga ke jenjang perkuliahan.

Di tengah kisah hidupnya, Rudy Salim juga sempat viral karena alamat e-mail-nya yang dianggap nyeleneh gmail@rudysalim.com.

Rekan kerja Raffi Ahmad di klub bola Cilegon FC ini lebih dikenal sebagai pemilik showroom Prestige Image Motocars yang bergerak di bidang importir mobil mewah alias supercar di Jakarta Utara.

Sebelum menjadi pengusaha sukses, Rudy memiliki kisah kelam soal studi pendidikannya.

Lahir dari keluarga dokter, Rudy memiliki kesempatan besar untuk memiliki profesi yang sama.

Sayangnya, bungsu dari tiga bersaudara ini memilih untuk berhenti kuliah di semester dua hingga ia diimingi mobil Mercedes oleh kedua orang tuanya.

Menyetujui keinginan orang tua, Rudy memulai kembali kuliah kedokteran, tapi kembali drop out, hingga akhirnya memulai bisnis di bidang game online dan microfinance dari perusahan miliknya Excel Trade Indonesia.

Kini, pria yang berpendapatan puluhan miliar dalam sebulan sempat dicurigai Raffi Ahmad melakukan bisnis trading.

Hal itu berawal dari dugaan suami Nagita Slavina melihat kekayaan Rudy Salim yang berlimpah.

"Eh, eh, gue mau tanya dong, lu ikutan trading, ya? Kok lu kaya sih?" tanya Raffi dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Rudy tidak menjawab dan hanya tersenyum usai mendengar pertanyaan Raffi.

"Ah, itu," ungkap Rudy sambil tertawa.

Terkini, Rudy Salim tengah ditunggu kedatangannya oleh pihak kepolisian terkait kasus Indra Kenz.

Dari keterangan pihak kepolisian, Rudy Salim diminta hadir memenuhi panggilan penyidik karena Indra Kenz sempat membeli mobil mewah di showroom miliknya.

Namun, Frank Hutapea kuasa hukum Prestige Motorcars membantah kliennya terlibat dalam kasus Indra Kenz.

"Prestige Motorcars tidak ada hubungannya dengan industri yang dibangun oleh Indra, maupun asal-usul uangnya. Kita (Prestige Motorcars) murni jual beli mobil, tidak pernah terlibat dalam usaha si pembeli mobil. Kita bukan penadah," terang Frank Hutapea.