Dihina Netizen dan Depresi, 3 Artis Sukses Ini Sempat Ingin Bunuh Diri

Verrel Bramasta dan Ariel Tatum

2. Verrell Bramasta

Verrell Bramasta menjadi pesinetron muda paling sukses. Dia telah membintangi deretan sinetron populer dan berhasil menerima berbagai penghargaan sebagai aktor muda berbakat. 

Namun, siapa sangka Verrel  mengaku pernah berada pada titik terendah kehidupan saat kedua orang tuanya bercerai. 

Perceraian orang yang terjadi saat usianya masih remaja mengakibatkan datangnya rasa lelah dan frustrasi sehingga dia terpikir untuk bunuh diri. 

"Gue apa-apa selalu berempat, gue, bokap, nyokap sama adik. Sampai pada satu titik di mana tiba-tiba bokap nyokap gue pisah. Bener-bener dalam waktu satu hari hidup gue kayak berputar 180 derajat," kata Verrell dalam YouTube Abidzar Al-Ghifari.

Bahkan, anak dari Venna Melinda itu sempat ingin bunuh diri dengan melompat dari ketinggian gedung. 

"Pernah mau lompat dari apartemen kemang vilage 137, kaki udah setengah, di balkon" tuturnya. 

3. Ariel Tatum

Mengawali karier di usia yang cukup belia saat masih 13 tahun membuat Ariel Tatum menghadapi depresi. 

"Aku pernah ada berpikir untuk percobaan bunuh diri, penyebabnya umur 13 tahun, yang bikin aku depresi banyak faktor." ucap Ariel Tatum saat ditemui di Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10). 

Pengalaman tersebut membuat Ariel Tatum aktif berperan dalam isu kesehatan mental. Dia kerap tampil menjadi pembicara dalam gelar wicara yang mengangkat isu kesehatan mental untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. 

Dia tak ingin lebih banyak anak muda yang merasakan depresi hingga ingin mengakhiri hidup sepertinya. 

Masalah depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu. Misalnya saja Komunitas Save Yourselves melalui Instagram @saveyourselves.id, Yayasan Sehat Mental Indonesia melalui akun Line @konseling.online, atau Tim Pijar Psikologi.