Heboh Ibadah Haji Virtual di Metaverse, Ini Kata Para Ulama

Pemerintah Arab Saudi berencana meluncurkan virtual reality (VR) Ka'bah di Masjidil Haram lewat Metaverse, hingga nantinya bisa dikunjungi secara virtual.
Ide membawa Ka'bah ke Metaverse ini telah dicetuskan Arab Saudi pada Desember 2021.
Ka'bah di Metaverse merupakan proyek yang diluncurkan olah Syeikh Abdurrahman Sudais selaku Imam Besar Masjidil Haram. Imam Besar Masjidil Haram itu mengatakan bahwa inilah saatnya peninggalan sejarah Islami didigitalkan.
Dilansir dari Hurriyet Daily News, peluncuran VR Ka'bah di Metaverse ini memungkinkan umat islam untuk melakukan simulasi kunjungan ke Ka'bah, baik untuk beribadah haji maupun umrah.
Namun ide itu langsung mendapat kritikan pedas terutama dari para ulama. Direktorat Urusan Agama Turkiye (Diyanet) menyatakan bahwa meskipun kunjungan Ka'bah dapat dilakukan lewat Metaverse, hal itu tidak bisa dianggap sebagai ibadah seperti yang dilakukan di dunia nyata.
"Orang-orang beriman dapat mengunjungi Ka'bah di Metaverse, tetapi itu tidak akan pernah dianggap sebagai ibadah yang nyata," ujar Remzi Bircan selaku direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet.
Menurutnya, ibadah haji atau umrah harus dilakukan di Mekkah secara nyata lantaran kaki manusia harus menyentuh tanah.
![]() |
Selain itu, KH Asrorun Niam Sholeh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa juga mengatakan bahwa kunjungan virtual ke Ka'bah hanya sebatas latihan manasik haji untuk menambah ilmu semata.
"Kunjungan virtual ini bisa dilakukan dalam rangka mengenalkan sekaligus melakukan latihan manasik haji, sebagaimana latihan manasik di Asrama Haji Pondok Gede. Serta untuk explore secara faktual, supaya ada pengetahuan lebih sebelum pelaksanaan ibadah haji," jelas Asrorun Niam dikutip dari detikcom, Rabu (9/2).
Ide untuk menghadirkan Ka'bah secara virtual tak lepas dari adanya pandemi COVID-19 beberapa tahun belakangan yang membuat banyak orang tak bisa mengunjungi Tanah Suci.
Selain itu, gara-gara pandemi pula pendapatan Arab Saudi menurun. Oleh sebab itu, Arab Saudi saat ini berusaha untuk mereformasi sejumlah kebijakan untuk mendiversifikasi pendapatan negaranya.
(dia)TERKAIT