Maura Ingin Jadi Profesor, Nurul Arifin: Saya Menyesal Minta Dia Kerja
Kepergian Maura Magnalia putri Nurul Arifin menyisakan cerita serta kenangan indah soal sosoknya.
Dalam cerita Nurul Arifin, putrinya bercita-cita ingin menjadi profesor karena keinginannya untuk terus belajar.
"Maura bilang sama saya 'Saya mau menjadi profesor'. Saya bilang 'kamu ingin kuliah terus kan' pengin jadi dokter, profesor, 'tapi kalau kamu nggak kerja, kapan kamu bisa raih gelarnya'," kata Nurul Arifin.
Perkataan itu kini disesali oleh Nurul Arifin setelah Maura meninggal dunia pada Selasa (25/1) akibat henti jantung.
"Mungkin Maura tidak ingin dikejar-kejar untuk bekerja. Apalagi Maura itu anaknya suka belajar. Jadi sekarang saya juga menyesal mendorong-dorong agar dia kerja karena dia maunya terus sekolah," sambungnya.
Keinginan Maura menjadi profesor senada dengan pernyataan Mayong Suryo Laksono ayahandanya.
Mayong mengatakan bahwa Maura mendapatkan nilai sempurna untuk tesis yang ditulisnya demi mendapat gelar master di Sydney University.
"Dia lulus dengan nilai excellent, jadi tesis dia dipuji oleh dosen pembimbingnya (di Sydyney University)," pungkas Mayong.
Maura Magnalia Madyaratri ditemukan meninggal dunia di meja makan rumahnya pukul 05.00 WIB pagi oleh ART (Asisten Rumah Tangga).
Setelah dibawa ke rumah sakit, jenazah Maura sudah tak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pukul 05.37 WIB.
Putri Nurul Arifin itu dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park pada Rabu (26/1) secara katolik.
(dis/dis)